PPKM, Bisnis Bahan Pokok Manufaktur hingga Konstruksi Ini Tetap Moncer

Bisnis mur dan baut.
Sumber :
  • Dokumentasi PT MAS.

VIVA – Perusahaan distributor baut nasional, PT Mitra Angkasa Sejahtera (MAS) optimistis membidik pertumbuhan penjualan di atas 11 persen pada tahun ini dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Ekonomi diyakini mulai membaik karena sejumlah faktor.

VKTR Cetak Pendapatan Rp 205 Miliar Kuartal I-2024

Direktur Utama MAS Simon Hendiawan mengungkapkan, faktor tersebut adalah program vaksinasi dan pemulihan ekonomi nasional yang terus digenjot Pemerintah. Langkah itu memberikan gairah bisnis baru di tengah pandemi COVID-19.

"Pelaksanaan vaksinasi dan pemulihan ekonomi yang terus gencar dilakukan tentunya pemerintah mendorong kita mulai pulih dari pandemi. Kami optimistis proyeksi tahun ini mulai kembali ke normal, bahkan lebih baik dibandingkan tahun 2020," ujar Simon dalam keterangannya, di Jakarta, Senin, 2 Agustus 2021.

Aturan Impor Produk Elektronik Buka Peluang Industri Lokal Jadi Raja di Negeri Sendiri

Simon menjelaskan, meski Pandemi COVID-19 menghantam seluruh sektor ekonomi saat ini, bisnis produk baut atau mur masih sangat potensial. Hal itu karena produk ini sangat dibutuhkan berbagai sektor, meski ukurannya kecil.

"Penerapan PPKM tidak menghentikan kegiatan bisnis mur dan baut dikarenakan termasuk kategori kritikal dan banyak terkait dengan industri, konstruksi, dan juga proyek vital nasional," ujar Simon.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

Baca juga: Erick Ungkap Tugas Khusus Surveyor Indonesia di Holding Jasa Survei

Sebagai informasi, produk baut dan mur masuk dalam kategori fastener, di mana merupakan komponen penting dalam beragam industri seperti konstruksi bangunan dan manufaktur. Selain itu, diperlukan oleh sektor properti hingga infrastruktur yang dibutuhkan untuk puluhan ribu kegiatan ekonomi di Indonesia.

Simon menambahkan, produk baut dan mur merupakan industri yang unik dan kompleks. Sektor ini boleh dikatakan sebagai ‘bahan pokok’ bagi bidang industri manufaktur, konstruksi hingga industri gadget.

"Baut atau mur itu berfungsi untuk menyambungkan dan mengencangkan material yang cukup vital dalam kehidupan kita sehari-hari, jenisnya bermacam-macam ada sekitar 70 ribu jenis baut," papar Simon.

Lebih lanjut menurutnya, bisnis baut dan mur di Indonesia sangat prospektif seiring dengan pembangunan infrastruktur yang digulirkan Pemerintah, maupun pembangunan properti yang digerakkan sektor swasta.

"Baut dan mur digunakan dari industri A sampai Z, mau industri yang paling simpel hingga industri besar yang rumit, baut boleh dikatakan sebagai sebuah kebutuhan pokok industri," terangnya.

Hingga saat ini permintaan diungkapkannya baut di Indonesia masih lebih lebih tinggi dari pasokan. Kebutuhan baut dewasa ini sangat bisa di temui di hampir segala bidang. 

"Permintaan lebih tinggi dari pada pasokan. Itu berarti potensi bisnisnya bagus sekali. Kami saja sampai saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar karena tingginya kebutuhan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya