- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,25 persen atau 15,57 poin ke level 6.174,61 pada perdagangan Kamis, 5 Agustus 2021.
Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpotensi tertekan setelah kemarin ditutup menguat menguat 28.46 poin ke level 6159,03.
"Secara sentimen IHSG berpotensi bergerak tertahan," ujar Lanjar dalam analisisnya.
Baca juga: Daftar Orang Terkaya di Indonesia Terbaru, Siapa Saja Mereka?
Ia menjabarkan, saham Asia berpotensi terkonsolidasi pada perdagangan hari ini setelah saham AS merosot di tengah data ekonomi yang dirilis beragam dan komentar dari pejabat Federal Reserve bahwa Bank Sentral AS itu akan berada pada jalur kebijakan untuk mengurangi dukungan stimulus.
Wakil Ketua The Fed, Richard Clarida mengatakan The Fed berpotensi untuk menaikkan suku bunga pada tahun 2023 dan mengurangi pembelian obligasi pada akhir tahun ini. Sementara itu, indeks future Jepang, Hong Kong dan Australia dibuka turun. Sedangkan indeks kontrak berjangka ekuitas AS berfluktuasi.
"Minyak jatuh di bawah US$70 per barel setelah peningkatan persediaan minyak mentah AS menambah kekhawatiran baru tentang pemulihan permintaan di tengah kebangkitan virus corona. Harga minyak turun 3.42 persen sedangkan batubara naik 1.50 persen," kata dia.
Secara teknikal, Lanjar melanjutkan, IHSG bergerak break out resistance 6.150 dan bergerak pada upper bollinger bands setelah terkonfirmasi cukup kuat di atas level moving average 5 hari. Sedangkan, indikator Stochastic dan RSI memberikan momentum yang berbalik naik mendekati area overbought.
"Pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi melanjutkan penguatan menguji upper bollinger bands dan resistance fibonacci retracement dengan support resistance 6.143-6.184," kata dia.
Secara teknikal, ia melanjutkan, saham-saham yang dapat dicermati di antaranya ANTM, BBRI, CTRA, INDF, MEDC, SILO, TOWR, BJBR.
