Tiba Kemarin, Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Pakai Skema B to B

Vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Pemerintah menyebut bahwa kedatangan dua vaksin dari Pfizer dan AstraZeneca ke Indonesia, kemarin, merupakan vaksin yang dijajaki lewat jalur komersial atau dengan skema transaksi bisnis ke bisnis (business to business/b to b).

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Vaksin yang berasal dari perusahaan farmasi asal Amerika Serikat dan Inggris itu, bakal menambah vaksin komersial sebelumnya yang berasal dari perusahaan Sinovac, China.

"Kedatangan Pfizer sebesar 1,5 juta dosis dan AstraZeneca sebesar 567 ribu dosis ini adalah kedatangan pertama dari vaksin business to business-nya kita," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip VIVA dari laman setkab, Jumat 20 Agustus 2021.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Baca juga: Siap Jadi Cawapres Dampingi Anies, Novel Bamukmin: Saya Terpanggil

Budi mengatakan, sedianya ada empat vaksin yang menggunakan skema bisnis atau pembelian pemerintah kepada farmasi asing. Satu lagi adalah Novavax, yang juga perusahaan asal Paman Sam.

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

"Tiga (Sinovac, Pfizer, AstraZeneca) sudah mengirimkan dosis pertamanya dan sudah mengirimkan beberapa juga. Pertama adalah Sinovac yang sudah mulai dari tanggal 13 Januari,” ujar eks bos Bank Mandiri itu.

Budi menyebut, hingga akhir tahun nanti, pemerintah akan mampu mendatangkan sebanyak 50 juta dosis vaksin Pfizer serta 20-30 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur komersial.

Sementara, untuk vaksin Novavax, Budi menjelaskan bahwa pemerintah masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA untuk pengiriman 50 juta dosis vaksin.

“Diharapkan sampai akhir tahun kita bisa memperoleh 50 juta dosis dari Pfizer secara business to business, sekitar 20-30 juta vaksin business to business dari AstraZeneca, untuk melengkapi 175 juta dosis vaksin Sinovac,” tuturnya.

Selain melalui jalur komersial, pemerintah juga mendatangkan vaksin melalui skema kerja sama multilateral dan bilateral, salah satunya adalah melalui Aliansi Vaksin GAVI yang didukung oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya