Lippo Group Buka-bukaan Rencana Ekspansi di Industri Kesehatan

Siloam Hospitals.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Lippo Group melalui PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) menyatakan komitmennya untuk melakukan ekspansi industri kesehatan di Indonesia. Per 3 Agustus 2021, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4 persen saham.

Kembangkan Kawasan Hijau, Lippo Cikarang Sudah Tanam 95.427 Pohon

CEO LPKR yang juga Presiden Komisaris SILO, John Riady menjelaskan, industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Hal ini, lanjut dia, jika Indonesia ingin maju lebih lagi menjadi negara middle income, advance dan seterusnya.

"Apalagi, perekonomian Indonesia diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi," ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa 14 September 2021.

Siloam Hospitals Manado Hadirkan Layanan Inseminasi untuk Membantu Pasangan Memiliki Buah Hati

Baca juga: BI Sudah Biayai APBN Rp610,9 Triliun Lewat SBN Sejak 2020

John menambahkan, potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi. Pada tahun 2019, misalnya, pengeluaran di sektor kesehatan berbanding dengan PDB di Indonesia baru mencakup 3,1 persen.

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

“Angka tersebut di bawah Malaysia yang mencapai 3,9 persen, Singapura 4,7 persen, dan China 5,2 persen. Kami yakin rasio expenditure kesehatan dari 3,1 persen pelan-pelan akan naik menjadi 4-5 persen seiring dengan peningkatan perekonomian Indonesia," katanya.

Di sisi lain, lanjut John, suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk.

"Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali," katanya.  

Pandemi COVID-19 yang sedang dialami, lanjut dia, juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan. "Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.

Pada Semester I-2021, SILO meraih pendapatan sebesar Rp3,81 triliun, naik 51,7 persen YoY (year on year) dari sebelumnya Rp2,51 triliun pada Semester I-2020, dengan laba bersih mencapai Rp291,54 miliar. 

SILO memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit di 29 kota, dan kapasitas tempat tidur sebanyak 3.726 unit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya