Ambisi Mendag M Lutfi Jadikan Jakarta Kiblat Fesyen Islam Dunia

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
Sumber :
  • Antara/HO-Kemendag

VIVA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan komitmennya untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat fesyen Islam dunia. Dia ingin Jakarta menjadi pusat fesyen seperti Paris dan Milan.

WAML Gelar Kongres ke-28 di Batam, Sejumlah Isu Akan Dibahas

Untuk itu, Lutfi mengatakan, mulai tahun ini Trade Expo Indonesia (TEI) yang telah digelar ke-36 kalinya akan memiliki sesi khusus yang menampilkan industri halal Indonesia termasuk di bidang fesyen.

"Dalam TEI ke 36 ini kita mulai yaitu bagaimana jakarta menjadi kiblat fashion Islam dunia ini sudah kita hitung," kata dia dalam acara pembukaan TEI 2021, Senin, 27 September 2021.

Terpilih Kembali Jadi Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina, Fadli Zon: Ini Tugas Mulia

Baca juga: Modernisasi, Kementerian Koperasi dan UKM Ubah Logo

Demi merealisasikan itu, Lutfi menyatakan, tahun depan minimal harus sudah terselenggara Jakarta Islamic Fashion Week secara langsung. Terutama dengan menghadirkan panel ahli dari mancanegara.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

"Tahun depan kita akan bikin Jakarta Islamic Fashion Week dan itu menjadi komitmen kita semua di side event TEI kita ke 37 insyaAllah dan mudah-mudahan kita tidak lagi online, digital version, tapi live version," paparnya.

Menurutnya, industri fesyen Islam dan halal ini harus bisa terealisasi karena Indonesia sudah memiliki modal penduduk muslim yang besar. Mayoritas menjadi pelanggan setiap produk-produk Islami.

"Karena kita punya 270 juta pelanggan yang setia. Ini mestinya menjadi demand factor dan menjadi faktor pelontar supaya kita bisa ekspor industri halal Indonesia ke mancanegara," ungkap Lutfi.

Lutfi pun secara pribadi meyakini, ini bisa terealisasi karena belum ada kiblat fesyen Islam dunia. Selama ini, kiblat fesyen, dikatakannya secara umum baru ada di Paris, Prancis dan Milan, Italia.

"Sekarang indikatornya kan merek-merek itu Prancis jadi indikator merek-merek kiblat fesyen, misal tadinya Paris, Milan, sekarang itu untuk industri fashion Islam sekarang kan kasarnya no body," ujarnya.

Apalagi, dia menambahkan, pertumbuhan industri fesyen Islam dan halal Indonesia sejak lima tahun terakhir telah tumbuh double digit. Ditambah kosmetik Indonesia trennya sudah mengalahkan Prancis.

"Kosmetik halal yang sebenarnya sudah jadi tuan rumah di negara sendiri. Saya punya keyakinan bahwa merek impor atau internasional yang punya Prancis untuk kosmetik sudah kalah dengan barang-barang produk Indonesia," tegas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya