Kontainer untuk Ekspor Langka saat Banjir Order, Ini Cara Mendag

Suasana pelabuhan peti kemas.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan caranya menghadapi masalah masih langkanya kontainer untuk kebutuhan ekspor industri dalam negeri.

UMKM Ekspor Perdana Senilai Rp550 juta ke Jepang, Bea Cukai Bogor Berikan Asistensi

Padahal, saat ini Indonesia masih kebanjiran ekspor untuk produk-produk seperti furnitur, makanan dan minuman, elektronika, alas kaki hingga garmen.

"Kelangkaan peti kemas menjadi masalah serius di kala Indonesia kebanjiran order dengan datangnya order-order akibat perang dagang AS dan China," tuturnya saat konferensi pers, Kamis, 30 September 2021.

Ekspor Produk Kayu Yogyakarta Membuka Peluang Ekonomi Lokal

Baca juga: Kontributor PNBP Terbesar, Kaltim Prima Coal Raih Subroto Award 2021

Di sisi lain, dia melanjutkan, langkanya kontainer untuk ekspor ini juga diiringi dengan harga tinggi freight ocean going antara Indonesia dengan AS maupun Eropa yang naik 5 kali lipat.

RI Jadi Eksportir Ikan Hias Terbesar Kedua di Dunia

Untuk itu, Lutfi mengatakan, dia bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menguraikan masalah ini dengan cara mempertemukan antara industri yang banyak mendatangkan kontainer dengan yang sulit mendapatkannya.

"Contoh importir kedelai, dia bisa bawa 2000 kontainer per bulan, jadi saya temukan dengan industri furnitur yang memerlukan kontainer setidaknya 1.000 kontainer seminggunya," tegasnya.

Berdasarkan perhitungan Kadin, Lutfi menjelaskan, Indonesia membutuhkan 1.000 kontainer per minggunya yang dipicu oleh kelangkaan. Akibatnya Indonesia kesulitan memenuhi permintaan internasional.

Dengan mempertemukan pembawa kontainer dengan yang membutuhkan, Lutfi mengungkapkan sudah tercipta komitmen baru akan ada pasokan kontainer antara 800-1.000 kontainer per bulannya.

Secara spesifik, dia mengatakan, khusus untuk industri makanan dan minuman sudah ada komitmen 3.500-3.800 kontainer per bulannya yang diperuntukkan demi memenuhi kelangkaan kontainer yang ada selama ini.

"Asal kontainernya itu tentu dari mancanegara. Yang kita kerjakan itu adalah mempertemukan orang yang datang bawa kontainer dan orang yang perlu kontainer untuk bawa barangnya pergi," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya