Rupiah Kian Melemah Dipicu Memburuknya Krisis Listrik di China 

Ilustrasi rupiah melemah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah pada perdagangan Rabu, 27 Oktober 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.170 per dolar AS pada pagi ini.

Senang Kendaraan Listrik Makin Menjamur, Jokowi Sebut Pabrik Baterai Beroperasi Bulan Depan

Di pasar spot, hingga pukul 09.28 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.177 per dolar AS. Melemah 0,18 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.152.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.165 per dolar AS, menguat dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.183 per dolar AS.

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Baca juga: Asyik, Traveloka Kasih Diskon 80 Persen ke Bali dan Yogyakarta

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelemahan ini dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap krisis listrik terburuk dalam beberapa tahun terakhir di China.

Rupiah Mulai Perkasa ke Rp 16.205 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

"Kekhawatiran meningkat di China bahwa kekurangan listrik dapat menyebabkan penghentian produksi dan kekurangan produk di rantai pasokan, yang dapat memengaruhi pertumbuhan," katanya.

Dari dalam negeri, dia melanjutkan, sentimen positif yang mampu meredam lebih lanjut pelemahan rupiah adalah data defisit APBN yang terus mengecil. Hingga September 2021, defisitnya 2,74 persen terhadap PDB.

"Pasar merespons positif terhadap pemerintah tentang realisasi defisit APBN pada September 2021 sebesar Rp452 triliun atau setara 2,74 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)," tuturnya.

Gambar Uang Rupiah, Foto: Pixabay

Photo :
  • vstory

Di sisi lain, faktor positif lainnya kata Ibrahim adalah kinerja Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dinilai efektif meredam penyebaran virus varian Delta yang merebak di pertengahan 2021.

Dengan menurunnya kasus COVID-19 saat ini, pelonggaran pembatasan dipastikannya turut memicu pemulihan dari konsumsi maupun produksi. Sehingga mampu memperbaiki kondisi ekonomi domestik.

Meski demikian, Ibrahim memperkirakan, karena besarnya sentimen negatif dari faktor eksternal, pergerakan rupiah sepanjang hari ini akan fluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp14.160-14.200 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya