Kadin Ungkap Manfaat Indonesia Impact Fund Genjot Ekonomi Hijau

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid.
Sumber :
  • Dokumentasi Kadin Indonesia.

VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid memberikan paparan mengenai Indonesia Impact Fund (IIF) dalam rangkaian UN Climate Change Conference of the Parties (COP26).

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Dia menekankan, IIF merupakan skema pembiayaan untuk program yang mensinergikan antara keberlanjutan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan aspek sosial.

IFF menurutnya, fokus kepada program memberantas kemiskinan, berpartisipasi dalam transisi global menuju net zero emission. Serta, meningkatkan tingkat harapan hidup dan kesehatan anak.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

Kemudian, meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, kesetaraan kesempatan dalam kepemimpinan untuk perempuan, penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau.

APEC Business Advisory Council yang membentuk IIF akan melibatkan Kadin untuk menjalankannya dan akan bekerjasama dengan Mandiri Capital Indonesia serta United Nations Development Programme (UNDP).

Dukung Stabilitas Politik, Kadin Indonesia Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Baca juga: Bio Farma Mulai Distribusikan Vaksin COVID-19 untuk Anak 6-11 Tahun

"Kami meyakini bahwa kolaborasi antara sektor publik dan swasta serta pihak internasional perlu lebih didorong dan diperkuat pasca-COP26," kata dia dikutip Selasa, 2 November 2021.

Di sisi lain, dia menekankan, Kadin juga siap berperan aktif dalam membantu pemerintah Indonesia untuk penuhi komitmen perubahan iklim di Indonesia. 

"KADIN akan mengajak seluruh komponen pihak swasta, baik itu perusahaan besar maupun UMKM untuk berkolaborasi membantu pemerintah dalam mencapai Net Zero Indonesia di 2060," tegasnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Anindya Bakrie dan Wamen BUMN di COP26.

Photo :
  • Istimewa

Kami dikatakannya juga sudah menetapkan tujuh prioritas untuk mempercepat dekarbonisasi, yaitu:
 
1. kolaborasi dalam penyusunan regulasi dan implementasi carbon pricing;
2. pembangunan ekonomi berbasis hutan;
3. peningkatan porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi;
4. percepatan adopsi mobilitas listrik;
5. pengembangan program-program sirkularitas end to end di sektor-sektor utama;
6. inovasi dan perluasan praktik pertanian berkelanjutan; dan
7. penggunaan pembiayaan berkelanjutan untuk mempercepat transisi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya