VIVAnews - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan menilai renegosiasi kesepakatan perdagangan bebas Asean dan China bukan cara yang dipilih untuk pengembangan investasi.
Menurut dia, kegagalan renegosiasi tersebut harus disikapi dengan menambah sosialisasi mengenai kesepakatan tersebut. "Mungkin kita kurang sosialisasi, ini yang harus diobati," kata dia di kantornya, Jakarta (6/4).
Ia optimistis pengembangan investasi bisa dilakukan dengan menjual barang dan jasa ke China. "Kita bisa meningkatkan ekspor dan kita bisa meningkatkan sosialisasi," jelas dia.
Guna menghindari gangguan akibat penerapan kesepakatan tersebut pada industri dalam negeri, Gita punya cara lain. Pemerintah, kata dia, perlu merumuskan kebijakan yang melindungi industri dalam negeri.
"Kebijakan-kebijakan yang dirumuskan agar investasi itu meningkat supaya pengusaha China bisa bangun pabrik di Indonesia," jelas dia.
Seperti diberitakan, Pemerintah China menolak tawaran modifikasi tarif yang diajukan pemerintah Indonesia dan sebaliknya menawarkan kerja sama investasi di sektor infrastruktur. Kedua negara gagal merenegosiasikan 228 pos tarif dalam implematasi perjanjian perdagangan bebas Asean-China.
VIVA.co.id
10 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Beredar sebuah rekaman video yang menarasikan santri asal Banten naik sepeda delapan untuk sampai ke Mekkah, Arah Saudi. Dalam unggahan tiktok bernama @ghozi.syaghiefbil.
Mau gak saldo dana tiap hari Rp2 Juta? Tentunya ad acara tertentu, cepat dan tanpa harus jauh-jauh bekerja. Anda cukup download Aplikasi penghasil uang dan dapat diinstal
Temukan cara mudah dan cepat untuk mendapatkan saldo DANA gratis senilai Rp 750.000 langsung dari Google! Ikuti langkah-langkah sederhana dan raih kesempatan istimewa.
Sudah diputuskan dalam forum Musda 2023 dan Raker 2024, bahwa partai Golkar tidak akan membuka konvensi," ujar Ketua DPD Golkar Subang, Elita Budiarti, Jumat (10/5).
Selengkapnya
Isu Terkini