Investor Harap Neraca Perdagangan Oktober Surplus, Rupiah Menguat

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, hari ini berpotensi mengalami penguatan. Ditopang proyeksi surplus neraca perdagangan Oktober 2021 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Rupiah menguat 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.255 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.278 per dolar AS.

"Pasar hari ini akan menunggu publikasi data neraca perdagangan bulan Oktober 2021, yang diperkirakan masih tetap surplus cukup besar sekitar US$3,9-4 miliar," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Senin, 15 November 2021.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

Baca juga: Daya Tarik Sirkuit Mandalika Diyakini Bakal Genjot Ekonomi Nasional

Rully menjelaskan, kemungkinan akan ada kenaikan impor karena membaiknya data ekonomi. Namun surplus tersebut dinilai masih tergolong tinggi. Selain itu, rupiah juga akan ditopang oleh prospek ekonomi Indonesia ke depan yang cukup baik.

RI Surplus Neraca Dagang 47 Bulan Berturut-Turut, BPS Catat Maret 2024 Capai US$4,47 Miliar

"Namun memang risiko akan banyak dari sisi global, dengan inflasi AS dan sentimen tapering," ujar Rully.

Uang rupiah.

Photo :
  • vstory

Rully mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.208 per dolar AS hingga Rp14.275per dolar AS.

Pada Jumat akhir pekan lalu, rupiah ditutup menguat 59 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp14.219 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.278 per dolar AS. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya