Semeru Erupsi, Kemenhub: Bandara di Jateng, Jatim, dan Bali Aman

Calon penumpang di bandara berjalan menuju pesawat terbang. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

VIVA – Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto memastikan, operasional penerbangan di bandara-bandara yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali, tidak terdampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 kemarin.

Anggota DPR Minta Kemenhub Kaji Ulang Penurunan Kelas 17 Bandara Internasional

"Saat ini tidak terdapat bandara-bandara yang berada di area poligon dan di luar poligon sebaran abu vulkanic (volcanic ash), serta ATS Route tidak terdampak," kata Novie dalam keterangan tertulisnya, Senin 6 Desember 2021.

Begitupun dengan hasil pantauan citra satelit dan SIGMET 06 pada pukul 03.30 UTC, yang menunjukkan bahwa tidak terdeteksi adanya sebaran abu vulkanik.

Gunung Ruang Sulawesi Erupsi, Maskapai AirAsia Batalkan 21 Penerbangan Rute Malaysia

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 6 Desember 2021: Global Stabil, Antam Stagnan

"Hasil Paper Test dari Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang, pada pukul 08.00 sampai dengan 09.00 WIB di apron tidak teramati abu vulkanik," ujar Novie.

17 Bandara Dicabut Status Internasionalnya kerena Kondisinya Begini

Dia memastikan bahwa Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub akan terus melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif dengan melibatkan sejumlah otoritas terkait.

Bandara Abdul Saleh, Malang, ditutup karena asap Gunung Bromo

Photo :
  • Antara/ Ari Bowo Sucipto

Misalnya seperti Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Penyelenggara Bandar Udara.

"Operasional penerbangan pada bandara-bandara terdekat tetap berjalan normal, namun demikian akan terus dilakukan monitoring intensif aktivitas Gunung Semeru serta penyiapan langkah-langkah contingency sesuai ketentuan," ujarnya.

Diketahui, Berdasarkan ASHTAM VAWR 2176 jam 03.30 UTC tanggal 5 Desember 2021 atau pukul 11.30 WIB, meskipun status abu vulkanik masih Red Alert, pergerakan abu vulkanik tidak terdeteksi oleh satelit HIMAWARI-8.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya