- Dokumentasi Kadin Indonesia.
VIVA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersinergi menggenjot pengembangan industri dan usaha olahraga di Tanah Air. Hal itu dilakukan dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Komitmen itu pun dituangkan dalam Memorandum of Understanding yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid bersama Ketua IMI, Bambang Soesatyo dan Ketua PRSI, Anindya N Bakrie di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, hari ini.
Arsjad Rasjid mengungkapkan, dalam konteks bisnis, industri produk dan jasa di sektor olahraga potensinya cukup besar. Tidak hanya dilihat dari skala industri, tapi UMKM pun banyak yang terlibat dalam ekosistem industri ini.
"Untuk mengembangkan industri olahraga ini perlu sinergi dari antar pihak, seperti Kadin sebagai induk dunia usaha bekerjasama dengan IMI untuk mengembangkan industri olahraga di otomotif dan dengan PRSI di industri olahraga akuatik," Arsjad di Jakarta.
Menurutnya, industri olahraga Indonesia bisa lebih berkembang lagi seperti di negara-negara lain. Potensi bisnis tidak hanya dari sisi produknya yang dihasilkan, tetapi juga mencakup jasa pengelolaan event.
"Sekarang sudah mulai digelar lagi event-event liga olahraga nasional, ini membawa dampak postif terhadap industri penunjang, sarana dan prasarana olahraga," ungkapnya.
"Banyak pula UMKM yang akan terlibat, mulai dari konveksi, makanan, jasa EO, dan lainnya. Kita harapkan ekosistem bisnis di olahraga ini bisa terbentuk dan berkembang lebih baik lagi. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemulihan untuk keluar dari tantangan ekonomi saat ini" terangnya.
Dia mengatakan, olahraga hal yang sangat penting dan masuk dalam salah satu pilar utama program Kadin, yakni kesehatan.
“Bukan hanya masalah obat-obatan, Rumah Sakit, alat kesehatan, dll. Olahraga juga termasuk dalam konteks prevention (pencegahan) dalam konteks kesehatan,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Industri Olahraga Irawadi D Hanafi menjelaskan, selain memberikan dukungan dalam bentuk fasilitasi untuk pengembangan industrinya, Kadin bersama IMI dan PRSI akan merumuskan strategi pengembangan industri olahraga baik di otomotif maupun akuatik.
"Kita juga akan mendorong kemudahan akses pembiayaan dan insentif keringanan pajak untuk industri dan UMKM di olahraga," ungkapnya.
Kerja Sama Kadin Indonesia,, IMI dan PRSI.
- Dokumentasi Kadin Indonesia.
Menurutnya, sudah banyak produk-produk Indonesia yang berkualitas tinggi yang bisa menembus ekspor. Mulai dari alas kaki dan sepatu hingga alat-alat olahraga lainnya.
"Demikian juga kita harapkan ini bisa mendongkrak daya saing tidak hanya di lingkup domestik saja tapi bisa mencapai standar internasional," kata Irawadi.
Di tempat yang sama, Ketua IMI Bambang Soesatyo menyebutkan target investasi yang masuk untuk industri olahraga mencapai Rp6-7 triliun. Jumlah itu sangat besar dan harus bisa dimaksimalkan.
"Termasuk di antaranya dengan perencanaan beberapa sirkuit di berbagai daerah seperti di Bintan, Tanjung Lesung, Bali, Batam yang diharapkan bisa berimbas positif bagi promosi pariwisata daerah," singkatnya.
Sementara itu, Ketua PRSI, Anindya Bakrie mengatakan, dukungan swasta terhadap industri olahraga akuatik sangatlah penting. Salah satunya bisa melalui pemberdayaan kolam renang perhotelan yang ada di berbagai daerah.
“Pemanfaatan dukungan teknologi digital untuk pengembangan olahraga akuatik juga sangat kita harapkan. Swasta bisa masuk untuk hal ini,” tambah Anindya.
