Harga Naik, Pertamina Imbau Pelanggan Tak Pindah ke Elpiji Subsidi

Stok Persediaan Tabung Gas Elpiji
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Guna merespons tren peningkatan harga kontrak internasional elpiji sesuai Contract Price (CP) Aramco sepanjang 2021, PT Pertamina resmi menaikkan harga elpiji nonsubsidi. Besaran kenaikan harga elpiji nonsubsidi berkisar antara Rp1.600-Rp2.600 per Kg.

Unand: Tidak Ada Kenaikan UKT

Dengan adanya kenaikan tersebut sejumlah pelanggan mulai melakukan peralihan pola konsumsi dari sebelumnya memakai elpiji nonsubsidi menjadi elpiji yang disubsidi pemerintah, sehingga berpotensi menghasilkan kelangkaan.

Menanggapi hal itu, Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengimbau pelanggan elpiji nonsubsidi tidak mengambil hak pelanggan subsidi agar stok elpiji subsidi di pasaran tetap stabil.

Pertamina Merilis Competency Development Program

Baca juga: Jokowi: Tak Ada Toleransi Bagi Pelayanan Publik yang Lambat

"Kami harap pelanggan nonsubsidi tidak mengambil yang menjadi hak pelanggan subsidi," ujarnya di Jakarta, Rabu 29 Desember 2021.

Maknai Harkitnas, Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

Irto menyampaikan bahwa Pertamina tetap melakukan edukasi penggunaan elpiji tepat sasaran serta menjalankan program loyalti, seperti tukar tabung, serta harga hemat Bright Gas.

Saat ini, pelanggan elpiji nonsubsidi tercatat mencapai 7,5 persen dari total pelanggan elpiji. Elpiji subsidi tiga kilogram yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga, tetap mengacu kepada harga yang ditetapkan pemerintah.

Irto menjelaskan harga elpiji mencapai US$847 per metrik ton pada November 2021. Harga itu merupakan harga tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021. 

Sementara, Pertamina melakukan penyesuaian harga elpiji nonsubsidi terakhir pada 2017. Harga CP Aramco November 2021 tercatat 74 persen lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga empat tahun lalu.

Tak Ingin Rugi Lagi Pertamina Naikan Harga Elpiji 12 Kg

Photo :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

Besaran penyesuaian harga elpiji nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5 persen tersebut berkisar antara Rp1.600 sampai Rp2.600 per kilogram. Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga elpiji ke depan serta menciptakan fairness harga antar daerah.

Meski mengalami penyesuaian harga, namun harga elpiji Pertamina masih kompetitif sekitar Rp11.500 per kilogram per 3 November 2021 dibandingkan Vietnam sekitar Rp23.000 per kilogram, Filipina sekitar Rp26.000 per kilogram, dan Singapura sekitar Rp31.000 per kilogram.

Untuk Malaysia dan Thailand harga elpiji relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah di kedua negara tersebut.

"Pertamina akan memastikan stok dan distribusi elpiji berjalan dengan maksimal serta melanjutkan edukasi penggunaan elpiji yang tepat sasaran," jelas Irto. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya