Alasan Lippo Karawaci Yakini Sektor Properti 2022 Punya Prospek Cerah

CEO Lippo Karawaci, John Riady.
Sumber :
  • VIVA/Fikri

VIVA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memandang optimis sektor properti pada tahun 2022 punya prospek cerah. Meskipun, tahun lalu, sektor properti sudah mengalami pemulihan signifikan. 

Moeldoko Sebut Insentif Hybrid Hambat Mobil Listrik, Toyota Komentar Pedas

Chief Executive Officer (CEO) LPKR John Riady menuturkan, pertumbuhan positif sektor properti tahun ini tak luput dari sejumlah faktor, seperti insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan rumah tapak oleh segmen milenial. 

“Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan. Ke depan sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia," kata John dalam keterangan tertulis, Rabu 12 Januari 2022.

Apindo Usul di Kabinet Prabowo-Gibran Ada Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Waterfront estates Lippo Cikarang.

Photo :
  • Tangkapan layar YouTube

Pendapatan Per Kapita Masyarakat Meningkat

Uang Haram Potong Insentif di Pemkab Sidoarjo Diserahkan Anak Buah Gus Muhdlor lewat Sopir

Ia menuturkan, pendapatan per kapita masyarakat yang semakin meningkat dan fasilitas perbankan untuk pembiayaan kepemilikan rumah dengan bunga yang terjangkau membuat bisnis properti juga semakin bertumbuh. 

"LPKR akan terus menciptakan produk yang lebih inovatif untuk mendorong kepemilikan rumah bagi generasi selanjutnya. LPKR meyakini pada tahun 2022 sektor properti akan bangkit," tegas John.

Faktor yang Mendukung Pasar Properti Bangkit

Dalam laporan bertajuk Market Outlook 2022: Property Sector, PT Ciptadana Sekuritas Asia menyebutkan pasar properti akan bangkit pada tahun 2022. Hal tersebut ditopang oleh rendahnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang berada di level 3,5 persen, yang membuat suku bunga KPR tetap rendah sehingga meningkatkan permintaan properti residensial pada tahun ini. 

Di samping itu, BI juga memperpanjang insentif uang muka (DP) 0 persen dan pemberian kredit atau pembiayaan properti dengan rasio loan to value (LTV) hingga 100 persen sampai 31 Desember 2022.

"Rendahnya suku bunga membuat permintaan KPR meningkat dan mayoritas konsumen properti atau sekitar 75 persen menggunakan KPR untuk pembelian," ungkap Ciptadana Sekuritas Indonesia.

Dengan demikian, pasar properti diyakini kembali bangkit pada tahun 2022. PT Lippo Karawaci dinilai jadi salah satu emiten yang akan menunjukkan penjualan yang solid.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa juga memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun pada tahun 2022, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp233 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya