- Istimewa
VIVA – Akibat pesawatnya diusir dari Hanggar Malinau, Kalimantan Utara pada Rabu 2 Februari 2022, Susi Air berpotensi rugi hingga Rp8,9 miliar.
"Kami menilai ada beberapa kerugian yang ditimbulkan karena adanya kejadian (pengusiran paksa pesawat) kemarin itu," kata Kuasa Hukum Susi Air Donal Fariz, dalam telekonferensi Jumat 4 Februari 2022.
Donal merinci bahwa kerugian yang terjadi salah satunya akibat potensi jadwal penerbangan yang dibatalkan. Sebab suatu pesawat baru bisa dioperasikan apabila proses maintenance sudah dilakukan di hanggar.
Dengan adanya kejadian pengusiran tersebut maka proses maintenance pun terganggu sehingga turut berdampak pada potensi pembatalan penerbangan.
"Pembatalan jadwal (penerbangan) terjadi karena kemudian hanggar merupakan tempat perawatan pesawat, baik untuk yang 100 jam dan 200 jam," ujarnya.
Dia menambahkan, ketika hanggar tempat pesawat itu mendapat maintenance terganggu maka hal itu tentunya juga akan mempengaruhi proses maintenance pesawat. "Karena kita ini bicara soal risiko penerbangan ya," kata Donal.
Kemudian dia juga memastikan bahwa akan ada biaya tambahan lain yang harus dikeluarkan Susi Air akibat pengusiran paksa pesawatnya ini yakni biaya pemindahan alat dan pesawat tanpa mesin dari hanggar tersebut.
"Kemudian kami harus bayar ekstra pilot dan cancel jadwal. Kalau memindahkan alat tersebut, kami menyewa heli untuk mengangkat sejumlah pesawat tanpa mesin," ujar Donal.
"Dengan adanya itu semua, cost yang kami hitung itu mencapai sekitar Rp8,9 miliar. Itu hasil hitungan dari bagian operasional Susi Air," ujarnya.
