Harga Emas Hari Ini 14 Februari 2022: Antam Stagnan, Global Stabil

Emas Antam.
Sumber :
  • Dokumentasi Antam.

VIVA – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk Senin, 14 Februari 2022 dibanderol seharga Rp953 ribu per gram. Harga tersebut Stagnan jika dibandingkan dengan perdagangan terakhir. 

Serahkan 2 Sertifikat Tanah ke Nirina Zubir, Menteri AHY: Ini Jadi Pelajaran untuk Kita Semua

Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp857 ribu per gram. Harga itu stagnan dibanding perdagangan terakhir. 

Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,54 juta, 10 gram Rp9,02 juta, 25 gram Rp22,43 juta, dan 50 gram Rp44,79 juta.

Mengenal inDrive, Aplikasi Ojol yang Tarifnya Bisa Nego

Baca juga: IHSG Dibuka Melemah Awal Pekan, Cek Rekomendasi Saham Pilihan Ini

Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp89,51 juta, 250 gram Rp223,51 juta dan emas 500 gram Rp446,82 juta. 

Kemendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT, Ini Respon UI

Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp526,5 ribu dan 1.000 gram senilai Rp893,6 juta. 

Untuk diketahui, harga penjualan emas batangan Antam ini belum termasuk pajak. Pada hari ini, untuk semua ukuran emas sedang tersedia di butik logam mulia Antam.

Emas Global

Ilustrasi: Tumpukan emas batangan pada uang kertas dolar AS.

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock/pri

Sementara itu, harga emas internasional dibuka stabil pada perdagangan Senin pagi. Hal itu karena kekhawatiran yang masih ada seputar Ukraina sehingga meningkatkan daya tarik safe-haven logam kuning.

Dilansir dari Antara, Senin 14 Februari 2022, harga emas di pasar spot dibuka stabil di level US$1.859,16 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS naik 0,9 persen menjadi di level US$1.859,00 per ons.

Hari ini, pasar saham Asia tergelincir karena peringatan dari Amerika Serikat bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina setiap saat dan membuat harga minyak ke puncak dalam tujuh tahun terakhir, meningkatkan imbal hasil obligasi dan menekan euro.

Meski ada peringatan tersebut dari AS, Moskow membantah rencana semacam itu dan menuduh negara Barat "histeris", meskipun mereka memiliki lebih dari 100.000 tentara yang berkumpul di dekat Ukraina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya