Pemulihan Bisnis Terdampak Pandemi Harus Soroti Strategi Digitalisasi

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Sumber :
  • BI

VIVA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, pandemi yang melanda 2 tahun ini sangat berdampak kepada hampir seluruh sektor usaha, termasuk di tingkat korporasi. Pemulihan bisnis pun saat ini sedang terjadi.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

Karena itu menurutnya, hal yang harus diperhatikan dalam proses pemulihan itu adalah langkah-langkah kolaborasi dengan berbagai pihak. Kemudian strategi beradaptasi di era digital saat ini pun harus jadi perhatian.

“Langkah-langkah sinergi dan policy koordinasi sangat penting, apa yang akan dilakukan, akan dilakukan, dan perlu dilakukan. Satu, dari korporasi perlu melihat kembali strategi bisnisnya dalam lebih baik ke depan, baik dari sisi bisnis keuangan, manajemen maupun juga termasuk digitalisasi,” ujar Perry melalui Seminar on Strategic Issues in G20 secara hybrid di Jakarta, Kamis, 17 Februari 2022.

BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya

Perry mengatakan, industri perbankan pun perlu berpartisipasi secara lebih luas dalam proses pemulihan dunia usaha saat ini, khususnya dalam mendukung kredit dan pembiayaan untuk sektor riil. Adapun melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), BI dan Pemerintah telah memberikan upaya-upaya koordinasi untuk mendorong pemulihan di sektor riil.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Photo :
  • BI
Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Lebih lanjut menurutnya, KSSK dalam upaya mendorong pemulihan sektor riil, telah melakukan peningkatan pembiayaan bagi dunia usaha di berbagai sektor.

“Tahun lalu kami secara bersama mendorong sektor properti dan otomotif. Kita dalam proses untuk mendorong sektor-sektor lain. Apakah makanan minuman ataupun juga sektor lain, termasuk sektor pariwisata dan UMKM,” jelasnya.

Sementara itu, dari sisi Pemerintah dorongan dilakukan melalui kebijakan-kebijakan reformasi struktural. Untuk mendorong iklim investasi yang baik, mempermudah perizinan tata niaga, perpajakan, dan implementasi Undang-undang Cipta Kerja.

“Reformasi struktural di bidang infrastruktur, termasuk juga di bidang digitalisasi ekonomi keuangan, termasuk juga reformasi struktural di pasar keuangan. Di sinilah BI berperan penting dalam melakukan digitalisasi sistem pembayaran. Pendalaman pasar uang dan juga mendukung upaya-upaya pembiayaan bagi ekonomi,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya