Dorong Ekspor Coklat Jembrana, Sandiaga Uno: Kita Bantu Pengemasannya

Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kakao yang berada di Kabupaten Jembrana, Bali merupakan salah satu bahan baku coklat terbaik di dunia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan, akan mendorong coklat tersebut untuk diekspor ke luar negeri.

Sejuta Pohon Hijaukan Labuan Bajo: Komitmen Pemerintah Wujudkan Green Tourism

Sandiaga menuturkan, dengan ekspor tersebut, ia ingin mengubah mindset dari konsumen Indonesia yang selama ini mengkonsumsi coklat-coklat dari luar. Agar mencintai dan bangga akan buatan Indonesia.

Selain itu juga untuk mendukung, menghadirkan program yang tepat sasaran tepat manfaat dan tepat waktu untuk membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Sandiaga Akui Sarankan PPP Segera Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

"Kami di Kemenparekraf mengapresiasi langkah yang inovatif ini dan nanti akan kita bantu pengemasannya dalam program BEDAKAN (Bedah Desain Kemasan). Sehingga ada add value atau nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan. Program ini diharapkan mampu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujar Sandi dikutip dari keterangannya, Kamis 24 Februari 2022.

Sandiaga Uno

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

"Untuk program ekspor kami memiliki program Bangga Buatan Indonesia dan Indonesia Spice Up The World, kita ingin sekali-kali melepas coklat dari Jembrana ke mancanegara," lanjutnya.

Sandiaga juga menjelaskan pasar ekspor sangat terbuka, karena selama ini masyarakat dimanjakan dengan produk-produk belgium coklat, swiss coklat, dan secara tidak sadar mengkonsumsi biji coklatnya dari tanah air.

"Coklat diekspor ke luar negeri, diolah di sana, dikemas di sana dan dijual kembali ke tanah air. Kita membeli dengan harga mahal. Sehingga nilai tambahnya dan lapangan pekerjaannya tidak kita rasakan oleh putra-putri bangsa. Ini yang akan kita ubah sebagai potensi,” ujarnya.

Adapun pada ekspor produk ekonomi kreatif tahun lalu tembus mencapai US$21 miliar, dan belum termasuk produk kuliner yang lebih luas hanya fesyen dan kriya.

"Saya inginkan nanti baik coklat, kopi dan sebagainya, ikut dalam program Indonesia Spice Up The World sehingga ekonomi bangkit dan lapangan kerja kembali terbuka," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya