Sanksi Ekonomi AS-Uni Eropa ke Rusia Bikin Tenang Pasar Keuangan

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina membuat semua mata uang di perdagangan hari ini menguat. Hal tersebut dikarenakan terdapat keseimbangan antara invasi Rusia ke Ukraina, dengan sanksi yang diberikan AS dan Uni Eropa.

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menuturkan di hari kedua Rusia melakukan invasi ke Ukraina, di mana secara bersamaan AS, Uni Eropa, dan Inggris memberikan saksi ekonomi secara ketat.

“Tetapi di hari ini, pasar sudah tenang karena apa. Ada kemungkinan besar setelah AS, Inggris, dan Uni Eropa memberikan sanksi yang berat terhadap Rusia. Rusia dengan sendirinya akan menghentikan agresi,” ujar Ibrahim di Jakarta, Jumat, 25 Februari 2022.

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Ia melanjutkan, Presiden Rusia Putin dalam pidatonya mengatakan kemungkinan besar hanya lima hari menguasai Ukraina. Dengan hal tersebut apabila dalam kurun waktu tersebut Ukraina belum dikuasai, dapat menyebabkan indeks luar mengalami penguatan kembali.

Kondisi mencekam kota di Ukraina yang diserang oleh militer Rusia

Photo :
  • Video ABC News
AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

“Jadi kalau seandainya di hari ini penutupan pasar rupiah mengalami penguatan ya dampak dari melemahnya dolar,” terangnya.

Sementara itu, dia memperkirakan Senin depan rupiah akan fluktuasi. Dikarenakan kemungkinan besar di hari Sabtu dan minggu ini Rusia masih melanjutkan serangannya kepada Ukraina.

“Dan ini yang kita harus ingat juga bahwa penguatan mata uang rupiah kemudian euro, USD, kemudian poundsterling terhadap USD ini hanya bersifat sementara untuk saat ini,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya