Kadin Mau Wujudkan 10 Juta Sertifikat Halal Bagi UMKM

Ilustrasi UMKM.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Kepala Badan Ekonomi Syariah (BES) Kadin Indonesia, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko menjadi narasumber dalam kegiatan AFSI yang temanya 'Peran Ekosistem Keuangan Digital Syariah dalam mendukung pertumbuhan UKM kuliner dan fesyen halal' secara virtual pada Senin, 28 Februari 2022.

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Joni Sardjono, yang mewakili Taufan menyampaikan Badan Ekonomi Syariah Kadin Indonesia dibentuk untuk mendukung cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia di tahun 2024.

Menurut Joni, UMKM yang bergerak di bidang fesyen dan kuliner jumlahnya besar sekali serta sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemudian, ada dua faktor yang mempengaruhi bagaimana pertumbuhan UMKM kuliner dan fesyen untuk bisa cepat berkembang, salah satunya akses kepada pembiayaan.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Produk perajin UMKM tas jinjing. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Oleh karenanya, BES Kadin ingin punya peran lebih karena ingin berkontribusi dalam mencari win-win solution, terutama masalah yang dihadapi UMKM masalah pembiayaan. Menurutnya, kalau ada solusi kolaborasi teman-teman fintech atau lembaga lainnya, bakal temukan solusi inovatif.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

"Saya kira perkembangan atau pertumbuhan industri fesyen dan kuliner, kedepan makin lebih cepat dan bisa memberikan kontribus pertumbuhan ekonomi luar biasa," kata Joni.

Selain itu, Joni mengatakan semua pihak harus berkolaborasi untuk mengakselerasi ekonomi syariah. Memang, sudah ada lembaga kemitraan yang sangat aktif untuk melakukan pembinaan kepada UMKM. Mungkin, lanjut dia, secara subsektor mereka bagus sekali tapi tidak terjadi kolaborasi. "Sehingga, KADIN berupaya keras," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah menargetkan sertifikasi halal 2 sampai 3 tahun ke depan sebanyak 10 juta UMKM bisa memiliki sertifikat halal. Namun yang jadi pertanyaan, kata dia, saat ini UMKM masalah klasiknya terkait pembiayaan. Untuk itu, apa gunanya sertifikat untuk kemajuan bisnis para UMKM tersebut.

"Kadin punya keinginan kolaborasi yang sudah lebih dulu aktif memberikan advokasi, memberikan inisiasi untuk melakukan kegiatan sertifikasi halal sama-sama bergabung, effort kita samakan. Sehingga, penciptaan 10 juta sertifikat halal untuk UMKM bisa lebih cepat," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya