- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) berharap kerusuhan di Pelabuhan Internasional Koja, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, tidak terulang di pelabuhan internasional lain. Pasalnya, kerusuhan serupa dapat menjatuhkan daya saing ekspor nasional.
Untuk itu, pemerintah daerah dan PT Pelindo harus mengedepankan solusi saling menguntungkan dalam menangani potensi sengketa dengan masyarakat di sekitar pelabuhan.
“Bila kerusuhan terulang akan melengkapi kelemahan Indonesia, terkait daya saing dengan negara lain,” kata Ketua Bidang Perdagangan Luar Negeri HIPMI Harry Warganegara dalam keterangannya, Rabu 21 April 2010.
HIPMI mengingatkan, Indonesia sedang mempersiapkan menghadapi persaingan perdagangan bebas Asean plus China (ACFTA). Selain membutuhkan ketersediaan infrastruktur, faktor kenyamanan, keamanan, dan keberlanjutan bagi aktivitas bongkar-muat di pelabuhan sangat dibutuhkan.
“Yang kita khawatirkan kalau rating pelabuhan jadi melorot gara-gara dianggap tidak aman, ini yang menjadi masalah," katanya.
"Ini nantinya, nilai asuransi kapal-kapal yang masuk jadi tinggi dan akan membuat daya saing pelabuhan melemah. Citra layanan perdagangan internasional juga akan tercoreng, sebab pelabuhan internasional merupakan simbol kekuatan ekonomi suatu negara." (hs)
Top Trending : Pengalaman Tinggal Dekat Landasan Udara hingga Anak Kiai Sering Open BO Waria
Ada beberapa artikel yang menjadi pusat perhatian publik di Indonesia sehingga mendapatkan banyak pembaca untuk kanal Trending VIVA.co.id pada Sabtu, 4 Mei 2024.
