Dampak Konflik Rusia-Ukraina, Kemendag Wanti-wanti Importir soal Ini

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA – Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina menyebabkan harga komoditas merangkak naik. Dengan hal tersebut berimbas kepada gangguan  pasokan pokok kedelai dan gandum, utamanya gangguan terjadi pada komoditas gandum sebesar 24 persen yang di impor dari Ukraina.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, telah berbicara kepada pelaku importir untuk mengutamakan produk lokal, akibat dari invasi tersebut.

“Dari geopolitik adanya invasi Rusia ke Ukraina ini dampak tentunya yang langsung adalah gandum. Sehingga saya sudah mulai berbicara dengan pelaku importir tadi, selain tentunya mengutamakan produk lokal untuk mulai diservikasi negara pemasok,” jelas Oke pada acara Antisipasi Ketersediaan Pangan Saat Ramadhan dan Idul Fitri, Jumat, 18 Maret 2022.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

HARGA KOMODITAS PANGAN STABIL

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Adapun Oke menuturkan, dari ketegangan antar dua negara tersebut sangat meningkatkan tekanan pada harga komoditas internasional. Di mana sebelum terjadinya invasi tersebut harga komoditas sebelumnya juga telah meningkat akibat dari pandemi COVID-19.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Selain itu, Oke menjelaskan pada 2022 harga pangan dunia juga akan mengalami kenaikan. Khususnya pada jagung, sapi bakalan, kedelai, crude palm oil (CPO), dan pupuk.

“Ada beberapa komoditas yang menurut World Bank dan badan dunia lainnya menyatakan harga pangan dunia di 2022 ini akan mengalami kenaikan. Di jagung, dan sapi bakalan yang sebelumnya Maret 2020 US$2,49 per kg sekarang sudah menyentuh ke US$4,2 per kg. Sehingga ada kenaikan 67 persen,’ jelasnya

Sementara itu, untuk kedelai kenaikan sebesar 92,08 persen, dan kenaikan tertinggi ada pada CPO sebesar 221 persen. Oke mengatakan, pada kenaikan CPO terdapat sisi positif dan negatif.

“Kenaikan CPO yang tinggi ini di satu sisi menjadi berkah, tetapi di sisi lain tidak berkah terutama dengan harga minyak goreng,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya