Rupiah Diproyeksi Melemah Merespons Alotnya Perdamaian Rusia-Ukraina

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Senin pagi 21 Maret 2022, pukul 09.17 WIB. Rupiah menguat sebesar 0,06 persen ke posisi Rp14.337 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.340 per dolar AS.

Cadangan Devisa RI Maret Turun Jadi US$136,2 Miliar Buat Bayar Utang dan Stabilisasi Rupiah

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp14.340 per dolar AS.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan melemah hari ini. Dikarenakan sentimen negatif pasar akibat dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Rupiah Melemah Tertekan Fed Tunda Pangkas Suku Bunga hingga Konflik Timteng Memanas

“Invasi Rusia masih berlanjut. Rusia masih memberikan tekanan ke Ukraina dengan serangan-serangan misil agar menyerah dan menerima syarat-syarat Rusia. Perundingan masih berlangsung dengan negosiasi yang alot,” kata Ariston kepada VIVA, Senin 21 Maret 2022.

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Putin Resmi Dilantik Jadi Presiden Rusia, Lanjut Menjabat 6 Tahun Lagi

Ariston melanjutkan, akibat dari hal tersebut sebagian pelaku pasar optimis perdamaian akan segera tercapai. Tetapi sebagian pelaku pasar lainnya skeptis bahwa perang bisa berlangsung lebih lama.

Adapun harga minyak mentah juga menyumbang kenaikan inflasi global. Di mana harga masih bertahan di atas US$100 per barel.

“Kenaikan harga komoditi energi bisa memberikan tekanan ke harga aset berisiko. Karena kenaikan harga energi bisa menekan pertumbuhan ekonomi global,” ujarnya.

Sementara dari dalam negeri, Ariston menuturkan berbagai sentimen positif bisa menjaga tekanan terhadap rupiah agar tidak terlalu dalam. Di mana rupiah masih di support oleh surplus neraca perdagangan.

“Selain itu, aktivitas ekonomi yang diperlonggar karena tekanan dari COVID-19 mereda, dan optimisme BI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelasnya.

Adapun potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS ada di kisaran Rp14.360-Rp14.380. Dengan potensi support di kisaran Rp14.300.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya