Bisnis EBT Naik Daun, Obligasi Tamaris Hydro Oversubscribed

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga air atau hidro.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA – Pemerintah kini terus mendorong peningkatan upaya perusahaan untuk menekan tingkat emisi karbon guna menciptakan stabilitas iklim. 

Harga Emas Hari Ini 22 April 2024: Produk Global dan Antam Kompak Merosot

Bahkan, ditargetkan penambahan kapasitas untuk pembangkit yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk mencapai target kapasitas pembangkit listrik sebasar 35.000 MW. Sehingga prospek bisnis EBT di masa depan menjanjikan ruang pertumbuhan  yang sangat besar.  

Pemerintah mematok penambahan kapasitas hingga 23 persen pada tahun 2025 untuk mencapai target sebaran listrik yang bersumber dari EBT. Jumlah itu meningkat menjadi 24,8 persen pada tahun 2030. Salah satu upaya pencapaian bauran energi tersebut adalah melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 

Intip Keandalan Pembangkit Listrik EBT PLN Indonesia Power saat Lebaran 2024

Indonesia memiliki banyak pegunungan dan sungai yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber untuk pembangunan PLTMH. Dengan jumlah sungai yang mencapai lebih dari 4.400 sungai baik sedang maupun besar yang sangat berpotensi untuk menghasilkan energi hijau. 

Di lain hal EBT yang berasal dari tenaga air memiliki sejumlah keuntungan di antaranya air merupakan pembangkit yang murah dan ramah lingkungan.

PLN Indonesia Power Kebut Pembangunan PLTS 500 MW dari Proyek Hijaunesia

Besarnya potensi pembangkit energi yang berasal dari air tersebut, merupakan salah satu faktor yang mendorong banyak perusahaan swasta bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) karena prospek yang sangat baik.

Salah satu Perusahaan swasta tersebut adalah PT Tamaris Hidro. Pendanaan yang kuat merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis PLTMH.

Hal tersebut terbukti dengan penawaran obligasi Tamaris yang kelebihan permintaan atau oversubscribed hari ini, yaitu sebesar Rp750 miliar. Hasil ini adalah bukti bahwa minat investor terhadap penawaran obligasi tersebut sangat tinggi. 

Corporate Secretary Tamaris Hydro Priyo Kristanto mengungkapkan, kelebihan permintaan tersebut dirinci sebagai berikut. Untuk investor yang committed tercatat memesan obligasi sebesar Rp937,8 miliar, sedangkan investor yang uncommitted pemesanannya mencapai hingga Rp1,4 triliun.

"Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 mendapat peringkat triple A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi  itu dibagi menjadi 3 seri," ujar Priyo dikutip dari keterangannya, Selasa, 22 Maret 2022. 

Dia menjabarkan, obligasi Tamaris Seri A dengan jumlah pokok Rp200 miliar dengan temor 3 tahun dan kupon bunga 5,5 persen, Seri B sebesar Rp250 miliar dengan tenor 5 tahun dan kupon bunga sebesar 7 persen. Sedangkan, Seri C sebesar Rp300 miliar dengan tenor 7 tahun dengan kupon bunga 8,1 persen. 

"Pembayaran kupon dilakukan setiap triwulan," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Corporate Finance, Portfolio Managementt and Treasury Tamaris Hydro, Widi Mahardi mengungkapkan, dana dari hasil Penawaran Umum Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 (setelah dikurangi dengan biaya emisi), akan digunakan untuk pelunasan sebagian fasilitas kredit sindikasi Perseroan dan entitas anak.

Menurutnya, sebagai portofolio investasi, obligasi tersebut relatif aman karena memiliki dua dukungan kuat. Pertama, penerbitan Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 tersebut memiliki dukungan likuiditas dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan jumlah fasilitas standby maksimal Rp750 miliar. 

"Dana tersebut dapat digunakan untuk pemenuhan Dana Cadangan Pembayaran Bunga dan/atau Dana Cadangan Pelunasan Pokok Obligasi," ungkapnya.

Kedua lanjutnya, Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 didukung dengan sinking fund. Yaitu dana cadangan yang mencakup untuk pembayaran bunga obligasi yang harus tersedia sebesar 3 bulan pembayaran bunga obligasi untuk masing-masing seri obligasi.

Obligasi Tamaris Hydro kelebihan permintaan.

Photo :
  • Dokumentasi Tamaris Hydro.

"Di mana dana tersebut harus tersedia paling lambat 20 hari kerja setelah emisi," tambahnya.

Kemudian, dana cadangan pelunasan pokok obligasi. Yang harus tersedia sejak 12 bulan hingga 3 bulan sebelum tanggal pelunasan pokok masing-masing seri obligasi. Yang ditetapkan bertahap dari 3 hingga 100 persen.

Dalam aksi korporasi ini bertindak sebagai penjamin Pelaksana Emisi Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 adalah BCA Sekuritas, Bina Arta Sekuritas dan Indo Premier Sekuritas. Sedangkan bertindak sebagai penjamin Emisi adalah Nikko Sekuritas Indonesia. Sementara Bank BRI bertindak sebagai Wali Amanat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya