Erick Thohir: Vaksin COVID-19 BUMN Hadir Pertengahan 2022

Menteri BUMN Erick Thohir saat menyambut kedatangan vaksin COVID-19 di Terminal Kargo, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 31 Mei 2021.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, vaksin COVID-19 buatan holding BUMN farmasi, PT Biofarma (Persero), akan segera hadir pada pertengahan tahun 2022.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Dia berharap, vaksin yang diberi nama 'Vaksin BUMN' ini akan menjadi salah satu solusi mengatasi COVID-19, dan mampu meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 di Tanah Air.

"Biofarma sebagai BUMN yang berfokus pada teknologi bio-science, saat ini akan terus mengembangkan berbagai vaksin di mana salah satunya adalah vaksin untuk COVID-19 ini," kata Erick dalam keterangan tertulis, Kamis 31 Maret 2022.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal di Dunia

Ilustrasi vaksin COVID-19.

Photo :
  • Pexels/Maksim Goncharenok

Erick menambahkan, pihaknya di Kementerian BUMN juga akan terus fokus untuk mengembangkan vaksin melalui Biofarma ini. Karena, tidak hanya vaksin COVID-19 saja yang akan dikembangkan, melainkan juga vaksin serta penelitian bio-science lainnya.

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Dalam progresnya, Erick mengatakan bahwa Vaksin BUMN tersebut saat ini tengah dalam proses uji klinis. Bahkan, Vaksin BUMN itu juga sudah masuk di daftar kandidat vaksin yang akan dirilis World Health Organization (WHO).

Erick memastikan, Vaksin BUMN itu nantinya juga akan bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia, dengan kemungkinan bakal dirilis pada pertengahan tahun 2022 ini. 

"Vaksin yang dinamakan Vaksin BUMN ini sedang dalam proses uji klinis dan diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia pada pertengahan tahun ini," kata Erick.

"Ini bukti nyata bahwa pemerintah akan segera menghadirkan vaksin yang aman, bermutu, dan efektif," ujarnya.

Diketahui, Vaksin BUMN ini telah dikembangkan oleh PT Biofarma (Persero) bersama Baylor College of Medicine, Amerika Serikat. Bahkan, keberadaannya ada di nomor urut 121 sebagai vaksin yang tengah menjalani uji pre-klinik di database yang dirilis WHO.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya