Perputaran Uang di Jakarta saat Ramadhan Capai Rp30,02 Triliun

Ilustrasi uang tunai.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta mengungkapkan, uang beredar selama Ramadhan 1443 Hijriah atau tahun ini adalah sebesar Rp30,02 triliun.

Pj Gubernur NTB Maju di Pilkada, Mendaftar Lewat Nasdem

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Endang Kurnia Saputra mengatakan, data tersebut merupakan perputaran uang di Jakarta periode Ramadhan sampai 27 April 2022. “Itu 'net outflow'," kata Endang di Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022.

Secara rinci, Endang menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan nilai selisih dari penyetoran (in flow) (penyetoran rupiah) sebesar Rp4,08 triliun dan penarikan rupiah (out flow) sebesar Rp34,11 triliun.

Perlu Kementerian Khusus Urus Program Makan Siang dan Susu Gratis

Ilustrasi tunjangan hari raya atau THR.

Photo :
  • Pixabay

Secara nominal, kata Endang, peredaran uang di DKI Jakarta pada masa Ramadhan dan Idul Fitri 2022 ini diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 11,4 persen atau senilai Rp3 triliun dibandingkan periode yang sama 2021 yakni sebesar Rp26,95 triliun.

Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang Mataram dan Bali, Warga Lari Keluar: Trauma Gempa 2018

Lebih lanjut, Endang menjelaskan secara nominal transaksi perbankan di DKI Jakarta akan mengikuti pola meningkat saat Ramadhan, kemudian menurun saat Idul Fitri dan akan kembali normal sebulan setelah Lebaran.

BI DKI Jakarta sendiri mencatat bahwa transaksi pada Ramadhan 2022 ini memang tinggi terutama pada sisi penarikan uang rupiah, terutama sampai pada 27 April 2022 untuk penyaluran dana Tunjangan Hari Raya (THR) para nasabah.

"Jadi, pada periode tersebut transaksi tinggi, terutama dana keluar kas BI atau penarikan rupiah. Karena kebanyakan yang diminta oleh bank adalah untuk menyalurkan dana bagi THR para nasabah," ucap Endang.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyebut transaksi pembayaran tunai dan non tunai Indonesia melonjak selama Ramadhan dan Idul Fitri 2022 karena masyarakat banyak belanja dan berpergian untuk mudik dan wisata.

“Realisasi penarikan uang tunai meningkat 16,6 persen dibandingkan realisasi tahun 2021 (yoy) dari sebesar Rp154,5 triliun menjadi Rp180,2 triliun,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono.

Erwin menyampaikan pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan sebelum kondisi pandemi (Mei 2019) sebesar 9,21 persen (yoy) dan realisasi tersebut masih dalam kisaran alokasi uang tunai yang telah disiapkan BI guna mengantisipasi kebutuhan transaksi masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 2022. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya