Erick Thohir Prioritaskan BBM dan Pembiayaan untuk Nelayan

ilustrasi nelayan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk memprioritaskan fasilitas bagi para nelayan Indonesia. Khususnya dalam hal pasokan BBM yang terjangkau dan memadai serta pembiayaan usaha.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

Erick akan memastikan ketersediaan BBM pada wilayah sentra nelayan nantinya harus selalu memadai.

"Saya telah mendengar bahwa 60-70 persen dari biaya melaut nelayan adalah untuk membeli BBM. Maka, sewajarnya di tiap-tiap kantung nelayan ada layanan BBM," kata Erick dalam keterangannya, Minggu 15 Mei 2022.

BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya

Menteri BUMN Erick Thohir.

Photo :
  • istimewa

Erick meyakini bahwa nelayan memiliki peran sentral bagi masa depan Indonesia. Tidak hanya masa depan perekonomian, melainkan pula kedaulatan pangan.

Erick Thohir : Satu Game Lagi Sudah Kunci ke Olimpiade, Kalau Dua Game Kita Juaranya

Karenanya, dia pun menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung terciptanya ekosistem usaha nelayan yang maju.

"Saya yakin masa depan pangan kita ada di laut. Ada di tangan bapak dan ibu nelayan kecil dan tradisional Indonesia. Karenanya, ekosistem usaha nelayan harus terus disehatkan. Mulai dari akses terhadap BBM, pembiayaan hingga pemasaran," ujar Erick.

Tidak hanya soal BBM, Erick pun menjamin bahwa BUMN akan memprioritaskan pembiayaan bagi nelayan. Menurut Erick, sejumlah bank Himbara telah memberikan sejumlah fasilitas pembiayaan dan kredit usaha berbunga rendah, khususnya pada nelayan.

Erick ingin fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh nelayan, khususnya nelayan di Muncar Banyuwangi yang selama ini dikenal sebagai salah satu sentra nelayan di Jawa Timur,

"Kalo Muncar ingin kita kembalikan pada kejayaannya sebagai salah satu sentra perikanan nasional, maka ekosistem usaha perikanannya harus memudahkan nelayan kecil dan tradisional tumbuhkembang. Akses terhadap modal, pembiayaan, pemasaran dan kemitraan harus tersedia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya