Kantongi Rp3,28 Triliun dari Obligasi, Ini Rencana Waskita Karya

Gedung Waskita Karya
Sumber :
  • Dok. Waskita

VIVA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk meraih dana segar sebesar Rp3,28 triliun, melalui penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah.

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

"Dana yang diterima perseroan tersebut akan digunakan untuk refinancing, serta sebagai modal kerja bagi proyek Tol Kayu Agung-Palembang-Betung," kata Corporate Secretary Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 25 Mei 2022.

Proyek tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Ari menambahkan, dengan dana tersebut, Waskita Karya juga berhasil melaksanakan pelunasan atas pokok dan bunga Obligasi III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 seri A, yang jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2022 dengan total sebesar Rp528 miliar.

Pelunasan pokok dan bunga obligasi ini merupakan bentuk komitmen Waskita Karya, untuk melaksanakan kewajibannya kepada para investor obligasi. Selain itu, Ari memastikan bahwa pihaknya juga masih fokus melaksanakan proses restrukturisasi akibat masih terdampak second wave pandemi COVID-19 pada tahun 2021.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

"Namun pendapatan usaha 4Q-2021 telah menunjukkan tren positif dengan meningkat sebesar 14,58 persen YoY," ujarnya.

Dia menjelaskan, tren positif tersebut paling besar dikontribusi oleh pendapatan jasa konstruksi dan jalan tol. Selain itu, pendapatan 'asset recycling' juga sesuai target, dengan keuntungan sebesar Rp2,65 triliun.

Di sisi lain, lanjut Ari, transformasi bisnis yang telah dijalankan dengan 'lean' juga berdampak positif bagi perseroan, dengan beban usaha yang turun signifikan pada tahun 2021. Penurunan beban usaha ini berasal dari penurunan beban pokok pendapatan sebesar 68,22 persen (YoY), penurunan beban penjualan sebesar 88,08 persen (YoY), serta penurunan beban umum dan administrasi sebesar 47,89 persen (YoY).

"Beban keuangan utang lama juga mengalami penurunan dengan adanya MRA (Master Restructuring Agreement), dan pembayaran sebagian pokok utang di tahun 2021," ujarnya.

Diketahui, jumlah aset Waskita Karya di tahun 2021 mencapai sebesar Rp103,60 triliun, atau meningkat sebesar 2,81 persen (YoY) akibat peningkatan aset lancar dalam bentuk kas yang berasal dari PMN dan rights issue tahun 2021. Di sisi lain, aset tidak lancar mengalami penurunan disebabkan oleh transaksi asset recycling, yang dilakukan oleh Perseroan selama tahun 2021.

Perseroan juga mencatatkan liabilitas sebesar Rp88,14 triliun, atau menurun sebesar 1,34 persen (YoY) akibat penurunan utang usaha. Selain itu, ekuitas perseroan juga tercatat sebesar Rp15,46 triliun, atau meningkat sebesar 35,28 persen (YoY).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya