PGN Kebut 10 Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik Nusra dan Sultra

PGN lakukan gasifikasi pembangkit listrik.
Sumber :
  • Dok. PGN

VIVA – Mengacu pada keputusan Menteri ESDM No. 2 Tahun 2022, PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina berkomitmen melaksanakan penugasan pemerintah dan terus berupaya merealisasikan Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik.

Blak-blakan Wakil Bupati Manggarai NTT Pecah Kongsi dengan Bupati

Salah satu target yang sedang berproses adalah 10 titik di Cluster Nusa Tenggara (Nusra) dan Sulawesi Tenggara (Sultra) yang saat ini memasuki tahap perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Adapun Cluster Nusa Tenggara (NTB & NTT) terdiri dari:

Tambah Dua VLGC, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
  1. Jeranjang-Lombok NTB di MPP Jeranjang dan PLTG/ PLTGU Lombok Peaker
  2. Sumbawa NTB di PLTMG Sumbawa
  3. Bima NTB di PLTMG Bima
  4. Rangko-Flores NTT di PLTMG Rangko (Flores) 
  5. Maumere NTT di PLTMG Maumere
  6. Alor NTT di PLTMG Alor
  7. Waingapu NTT di PLTMG Waingapu
  8. Kupang NTT di PLTMG Kupang

Cluster Sulawesi Tenggara (Sultra)

Pertamina dan Polri Tandatangani Kerja Sama Pengamanan Objek Vital Nasional
  1. Konawe-Kendari di PLTMG Kendari
  2. Bau-Bau di PLTMG Bau-Bau

Baca juga: Stok Sapi Kurban Terbatas Akibat Wabah PMK, Harga Naik Signifikan?

Kebutuhan gas bumi untuk Cluster Nusra dan Sultra direncanakan akan dipasok lewat moda LNG dari Bontang, dengan total demand cluster Nusra sekitar 28 BBTUD dan Sultra sekitar 4 BBTUD.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan PGN berkomitmen menjalani seluruh proses proyek regasifikasi pembangkit listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Menurut dia, persetujuan KKPRL terkait Fasilitas Jetty merupakan salah satu tahapan penting di mana nantinya fasilitas tersebut akan dimanfaatkan dalam proses transfer LNG sebagai moda transportasi gas antar pulau.

Beberapa lokasi regasifikasi PLTMG yang masuk ke dalam Zona Konservasi Laut yakni PLTMG Alor, PLTMG Waingapu dan PLTMG Kupang. Sehingga, perencanaan infrastruktur harus matang, sesuai komitmen PGN pada pelaksanaan operasi gas bumi yang aman dan berkelanjutan.

"PGN sangat concern terhadap aspek lingkungan dan keselamatan ekosistem sekitar proyek yang menjaga kelangsungan kehidupan dan habitat laut sekitar,” jelas Achmad, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 14 Juni 2022.

Perwira Subholding Gas Pertamina, PGN.

Photo :
  • Dok. Pertamina

Achmad menambahkan bahwa kondisi lingkungan regasifikasi juga menantang, karena pembangkit listrik secara umum terletak di pinggir pantai dengan kondisi gelombang yang cukup tinggi dan tanah berbatu.

Bagi PGN, proyek regasifikasi pada pembangkit listrik menjadi semacam bridging atau pintu masuk untuk hadir ke seluruh segmen pengguna gas bumi baik industri, komersial, UMKM, rumah tangga dan transportasi. 

Dengan diawali dari kebutuhan anchor gas bumi dari beberapa lokasi pembangkit listrik milik PLN yang telah ditetapkan, PGN sebagai subholding gas Pertamina akan memasuki pasar Indonesia Timur sehingga perluasan pemanfaatan gas bumi bagi seluruh wilayah negeri ini dapat segera terwujud.

“Apabila gas tersebut sudah berada di beberapa lokasi Nusa Tenggara maupun Sulawesi Tenggara, maka akan mudah bagi PGN untuk masuk ke sektor-sektor ritel yang ada di sekitar wilayah tersebut,” ujar Achmad.

PGN berkomitmen memperluas dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional dan melayani secara terintegrasi kebutuhan gas bumi dari hulu sampai hilir serta menjadi solusi nyata pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi yang ramah lingkungan menuju net zero emission.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya