Kemenparekraf Pastikan DPSP di Sumut Dongkrak Ekonomi Warga Sekitar

Danau Toba.
Sumber :
  • VIVA/B.S. Putra

VIVA Bisnis – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran wisata di daerah. Sehingga potensi wisata yang dimiliki bisa menjadi kekuatan ekonomi yang dapat diandalkan. 

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh di Desa Wisata Aritonang, Desa Wisata Sibandang dan Desa Wisata Papande (Kabupaten Tapanuli Utara) serta Desa Merek dan Desa Tongging di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. 

Dia menegaskan, saat ini wilayah Danau Toba menjadi salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dikembangkan Pemerintah. Untuk itu seluruh penggerak pariwisata harus meningkatkan kesadaran akan potensi pariwisata yang dimilikinya.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

"Dan, meningkatkan kapasitas dalam melayani kunjungan wisatawan, agar berdampak pada kesejahteraan warga yang ada di sekitar kawasan Danau Toba,” kata Frans dikutip dari keterangannya, Sabtu, 16 Juli 2022.

Ia mengatakan, prilaku sadar wisata terdiri dari 3 pilar yakni Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability  (CHSE). Ketiganya  merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Hal ini penting menurutnya. Apalagi pandemi COVID-19 telah mengubah cara orang berwisata saat ini termasuk pada kunjungan ke destinasi wisata alam dan aktivitas fisik di alam terbuka yang menawarkan pengalaman unik dan berkesan bagi wisatawan.

"Kita mendesain dan menawarkan experience sehingga mewujudkan kunjungan berkualitas dan melahirkan dampak ekonomi, budaya dan dampak lingkungan yang positif. Desa wisata menjadi motor kebangkitan pariwisata,” ujar Frans Teguh.

Ia mengatakan, pengalaman terbaik yang dirasakan oleh wisatawan karena sentuhan dari pelaku pariwisata. Tidak dapat menggantikan digitalisasi yang menjadi keniscayaan saat ini. 

“Kita harus meyakini bahwa di bidang pariwisata, perlu hi-tech, teknologi tinggi, tapi kita juga perlu hi-touch. Dengan sentuhan, hospitality, interaksi yang harus menjadi dominan dalam setiap pelayanan, penanganan dan pengelolaan pariwisata kita di desa,” ucap Frans Teguh.

Terkait Kampanye Sadar Wisata, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata, Florida Pardosi menambahkan, langkah ini bukan program yang hit dan run. Tapi sebuah program holistik yang berkelanjutan. 

Ruang lingkup Program Kampanye Sadar Wisata terdiri dari kegiatan Sosialisasi, Pelatihan, Pendampingan hingga Apresiasi. 

“Butuh orang yang berdedikasi tinggi, berkomitmen, dan berkeinginan kuat untuk meningkatkan kapasitasnya dan mengembangkan  pariwisata di desa wisata. Harapannya, mereka akan menjadi trainer bagi SDM pariwisata lainnya, sebagai perpanjangan tangan kami (pemerintah pusat) untuk pengembangan pariwisata,” tambahnya.

Pariwisata di Sumut.

Photo :
  • Dokumentasi Kemenparekraf.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara, Sasma Hamonangan Situmorang mengatakan, Kawasan Danau Toba dianugerahi keindahan alam dan panorama wisata yang luar biasa dari delapan kabupaten di sekitarnya. 

"Untuk itu pengembangan wilayah ini sebagai Destinasi Super Prioritas harus didukung dengan kesiapan sumber daya manusia penggerak pariwisata, agar pembangunan destinasi yang dilakukan tidak sia-sia,” ucapnya.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Tapanuli Utara akan dikembangkan menjadi lumbung pangan dan kawasan wisata alam, budaya, religi dan agro wisata. Karena itu, dibutuhkan dukungan dan keterlibatan semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan hal itu pada desa-desa wisata yang ada di sini. 

"Kami punya tantangan yang juga cukup besar tentang bagaimana memacu promosi pariwisata ini dengan teknologi dan meninggalkan hal-hal yang konvensional agar semua potensi pariwisata disini diketahui lebih banyak orang,” terang Sasma.

Sementara itu, perwakilan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata Kabupaten Karo, Honest Karo-Karo menyampaikan apresiasi kepada Kemenparekraf atas program ini. Sehingga diharapkan potensi desa wisata yang dimiliki bisa dimanfaatkan secara maksimal.

“Desa Wisata Merek adalah pintu masuk wisata Kaldera Danau Toba di Kabupaten Karo, sementara Desa Wisata Tongging adalah destinasi wisata yang langsung bersentuhan dengan tepian Danau Toba yang menjadi Destinasi Super Prioritas," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pemahaman akan sadar wisata diharapkan dapat membangun pola pikir masyarakat untuk berperan aktif dalam pengembangan pariwisata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya