- ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
VIVA Bisnis – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, 9 Agustus 2022 tercatat naik dan dibanderol seharga Rp996.000 per gram. Harga tersebut naik Rp9.000 per gram dibandingkan dengan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas ditetapkan seharga Rp859 ribu per gram. Harga itu naik Rp9.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,75 juta, 10 gram Rp9,45 juta, 25 gram Rp23,51 juta dan 50 gram Rp46,94 juta.
Baca juga: Simak Aturan Kemenhub Terbaru Soal Batas Tarif Ojek Online
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp93,81 juta, 250 gram Rp234,26 juta dan emas 500 gram Rp468,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp548 ribu dan 1.000 gram senilai Rp936,6 juta.
Untuk diketahui, harga penjualan emas batangan Antam ini belum termasuk pajak. Pada hari ini, untuk semua ukuran emas tersedia di butik emas Logam Mulia Pulo Gadung.
Emas Global
Sementara itu, harga emas internasional ditutup menguat pada Senin sore atau Selasa pagi WIB. Emas berbalik menguat dari penurunan akhir pekan lalu, dan bertengger di atas level psikologis US$1.800 per ons.
Dilansir dari Antara, Selasa 9 Agustus 2022, harga emas pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$14 atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada level US$1.805,20 per ons. Sedangkan, Emas berjangka anjlok US$15,7 atau 0,87 persen menjadi US$1.791,20.
Adapun indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,17 persen menjadi 106,436. Hal itu usai investor menunggu data inflasi AS yang akan durilis pada Rabu 10 Agustus 2022 nanti.
Tak hanya itu, emas juga menemukan dukungan tambahan dari imbal hasil obligasi pemerintah AS yang turun dan pembalikan keuntungan awal pada saham-saham AS.
Kemudian, pedagang juga sedang menunggu rilis indeks harga konsumen Juli, sebagai indikator inflasi utama lainnya. Di mana para analis memperkirakan inflasi sebesar 8,7 persen untuk tahun ini hingga Juli. (Ant)