Harga BBM Naik, Daya Beli Buruh Bisa Turun 50 Persen

Petugas mengisi kendaraan konsumen dengan BBM jenis Pertalite di SPBU Cikini
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA Bisnis – Partai Buruh bersama elemen serikat buruh, serikat petani, dan organisasi sipil lainnya menolak rencana kenaikan harga BBM termasuk gas 3 Kg. Sejumlah alasan diungkapkan mengapa Partai Buruh menolak kenaikan BBM. 

Apple Luncurkan iPad Pro Pakai Chipset M4, Segini Harganya

Pertama, kenaikan BBM akan meningkatkan inflasi secara tajam. Bahkan dia memprediksi, inflasi bisa tembus di angka 6,5 persen. Hal itu akan berdampak pada daya beli rakyat kecil yang semakin terpuruk.

"Khususnya buruh pabrik yang selama 3 tahun tidak naik sudah menyebabkan daya beli turun 30 persen. Kalau BBM naik, bisa-bisa daya beli mereka turun hingga 50 persen," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam keterangan diterima awak media, Rabu, 24 Agustus 2022.

Konsumsi BBM Skutik Yamaha Fazzio dari Yogyakarta ke Solo Tembus 83 Km/Liter

Said Iqbal menegaskan, kebijakan Partai Buruh pro subsidi dan jaminan sosial. Karena itu, dia menekankan, pihaknya akan menentang segala bentuk pencabutan subsidi.

Pertalite raib di sejumlah SPBU di Jabodetabek.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Dihadiri Sederet Bintang Dunia, Segini Harga Tiket Met Gala yang Fantastis

Alasan kedua, tingkat upah di kalangan buruh yang tidak naik juga akan berdampak pada banyaknya PHK akibat kenaikan harga barang. Perusahaan juga akan melakukan efisiensi akibat biaya energi yang meningkat. 

Ketiga, tidak tepat membandingkan harga BBM di suatu negara dengan tidak melihat income perkapita. Indonesia harga pertalite akan dinaikkan di angka Rp 10.000-an per liter. 

Dibandingkan dengan Amerika yang Rp 20 ribuan, Singapore Rp 30 ribuan, Said Iqbal mengakui harga pertalite di Indonesia memang rendah. 

"Kalau melihat income per kapita, Singapore sudah di atas 10 kali kipat dibandingkan dengan kita. Jadi perbandingannya tidak apple to apple," imbuhnya. 

Sedangkan alasan keempat, kalau arahnya adalah menuju energi terbarukan, itu hanya akal-akalan. Sebab, BUMN dan perusahaan-perusahaan besar masih menggunakan energi fosil, batu bara, diesel, hingga solar.

Pertamina turunkan harga Pertalite

Photo :
  • Dok: Pertamina

Kelima, saat ini premium sudah hilang di pasaran, kecuali daerah tertentu. Dengan demikian jangan berdalih, ketika pertalite naik, masyarakat bisa menggunakan premium. Karena saat ini pertalite banyak digunakan masyarakat bawah. Setidaknya ada 120 juta pengguna motor di Indonesia. 

"Partai Buruh mendesak Pemerintah untuk memastikan tidak ada kenaikan harga BBM," ujarnya.

Solusi yang ditawarkan, lanjut Iqbal, dipisahkan antara pengguna BBM yang bersubsidi dengan tidak bersubsidi. Misalnya sepeda motor, angkutan umum, dan kendaraan publik yang lain, BBM-nya tidak ada kenaikan. 

“Sedangkan untuk mobil, menggunakan tahun pembuatan. Misalnya yang diproduksi tahun 2005 ke bawah, tidak mengalami kenaikan harga pertalite,” kata Said Iqbal.

Selain itu, sebelum energi terbarukan siap beroperasi, sepanjang itu pula harga BBM tidak perlu dinaikkan. Partai Buruh juga ingin memastikan, agar energi terbarukan siap demi melindungi masa depan umat manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya