Sri Mulyani Pamer Belanja Kemenkeu Turun 53,8 Persen Gunakan NWOW

Menkeu Sri Mulyani.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerapan new way of working (NWOW), dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Baik dari sisi anggaran, proses bisnis, hingga di dalam penggunaan aset.

Sri Mulyani Ungkap Mood dan Fokus Para Pembuat Kebijakan Keuangan Global Lagi Begini

Adapun NWOW diadopsi oleh Kementerian Keuangan dengan melakukan integrasi secara hybrid. Dalam hal ini memanfaatkan kemajuan teknologi digital selama masa pandemi COVID-19.

"Dengan pandemi, adopsi dari teknologi digital dalam mengubah proses bisnis dan cara kerja kita menjadi terakselerasi. Sekarang ini akhirnya kita mendesain apa yang disebut New Way of working atau NWOW,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI dikutip, Kamis 25 Agustus 2022.

Sri Mulyani Pede Inflasi Melandai di Kuartal-II 2024 Seiring Turunnya Harga Beras

Baca juga: Sedih, Ibu Kandung Brigadir J Masuk Rumah Sakit Setelah Anak Wisuda

Sri Mulyani menjelaskan, dalam budaya kerja baru tersebut memberikan banyak dampak positif berupa efisiensi anggaran. Baik efisiensi anggaran dari sisi belanja birokrasi, bahan, konsumsi, serta penggunaan alat tulis kantor (ATK).

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

“Belanja birokrasi turun sebanyak Rp 972 miliar atau 53,8 persen. Belanja bahan, konsumsi, dan ATK tahun anggaran 2021 mengalami penurunan 62,76 persen. Ini adalah hal yang harus kita pertahankan,” jelasnya.

Sri Mulyani menyebut, Kementerian Keuangan telah melakukan investasi di bidang digital teknologi atau TIK. Hal itu dalam rangka untuk memfasilitasi digitalisasi dan perubahan proses bisnis menuju office automation dengan mengalokasikan belanja mencapai Rp 2,53 triliun.

Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

“Kami contohkan salah satu perubahan atau transformasi teknologi yang luar biasa, yaitu pada saat pelaksanaan UU HPP untuk program pengungkapan sukarela. Jajaran untuk pengungkapan sukarela ini sebanyak 19.000 Satker dari Sabang hingga Merauke memberikan pelayanan Proses bisnis pembayaran secara elektronik, efisien, cepat, dan akuntabel, tanpa ada tatap muka," ujarnya.

"Jadi sangat sangat mengurangi belanja untuk ATK dan tetap meningkatkan efisiensi. Akhirnya office hour itu ya 24 jam. Anytime anywhere you can work,” tambahnya.

Gedung kementerian Keuangan

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Selain itu, dalam laporan keuangan Kementerian Keuangan atau BA 015 terdiri dari beberapa komponen pokok. Diantaranya terkait laporan realisasi anggaran, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, dan neraca, serta catatan atas laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sri Mulyani mengatakan, terkait hasil pemeriksaan BPK dia berkomitmen untuk terus menjaga dan menindaklanjuti berbagai temuan dan rekomendasi dari BPK. Di mana Kementerian Keuangan kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan BA15 tahun 2021.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya