Hari Maritim ke-58, Luhut: Sektor Kemaritiman RI Kuat Hadapi Krisis

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan
Sumber :
  • YouTube RGTV channel ID

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, jika dilihat dari kaca mata potensi ekonomi maritim, nilai PDB kemaritiman Indonesia pada 2020 mencapai sebesar Rp 1.212 triliun atau 11,31 persen dari PDB nasional.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Melalui postingan di laman Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, menjelaskan bahwa meskipun capaian itu turun dari tahun 2019 yang mencapai Rp 1.231 triliun akibat dampak pandemi COVID-19, tetapi kontribusinya mengalami peningkatan.

"Dari sebesar 11,25 persen pada tahun 2019 menjadi 11,3 persen di tahun 2020," kata Luhut, Jumat 23 September 2022.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Baca juga: Menteri Basuki: Tol Cisumdawu Operasional Saat Nataru 2022

Luhut memastikan, hal tersebut merupakan indikasi bahwa sektor kemaritiman cukup kuat menghadapi krisis global seperti COVID-19.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

Untuk itu, di momen peringatan Hari Maritim Nasional ke-58 tahun ini, Luhut mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menyamakan pandangan dalam rangka melanjutkan aksi nyata meraih kembali kejayaan bahari nusantara.

"Dengan memfokuskan pembangunan nasional yang arahnya pada pembangunan kemaritiman," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan.

Photo :
  • Dok. Kemenko Kemaritiman dan Investasi

Sebab, Luhut berpendapat bahwa kegiatan kemaritiman bukan hanya soal aktivitas yang terkait dengan laut saja, tetapi juga harus mempertimbangkan kajian tentang ekonomi maritim sebagai kegiatan ekonomi yang terjadi di kawasan perairan. Serta, kegiatan di tempat lain yang memanfaatkan sumber daya alam, yang mampu menghasilkan barang dan jasa untuk dimanfaatkan pada kawasan perairan.

Meskipun negeri ini penuh dengan keanekaragaman, lanjut Luhut, namun dia mengaku ingin agar kesejahteraan masyarakat tidak boleh lagi ada kesenjangan serta disparitas kesejahteraan antar kawasan.

Oleh karenanya, Luhut menegaskan bahwa memperkuat pembangunan kemaritiman merupakan pilihan yang tepat untuk hal itu. Di mana, menurutnya kita harus belajar dari sejarah zaman bahari. Yaitu suatu era di masa lampau, di mana kita mengalami kejayaan bahari dan menguasai serta berinteraksi erat dengan lautan. 

Ilustrasi bongkar muat hasil tangkapan perikanan

Photo :

"Pembangunan maritim ke depan harus diarahkan untuk merebut kembali kejayaan maritim, sebagai negeri maritim yang kuat dan bangsa bahari yang unggul seperti di masa lampau," kata Luhut.

"Kita harus kembali menjadi Pusat Peradaban Maritim Dunia. Selamat Memperingati Hari Maritim Nasional ke.58. Maritim Tangguh, Indonesia Kuat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya