Ekonom Ungkap Faktor Utama yang Hantui Ekonomi Dunia

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

VIVA Bisnis – Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, saat ini faktor geopolitik global sudah sangat berpengaruh terhadap dinamika perekonomian dunia, maupun perekonomian domestik negara-negara yang menerima dampak dari gejolaknya.

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Hal itu misalnya dapat dilihat dari polemik terbaru yang terjadi beberapa hari lalu, di mana Korea Utara meluncurkan rudal yang melewati wilayah daratan Jepang.

"Hal ini tentu saja menimbulkan risiko geopolitik yang baru, apabila misalnya Jepang dan Amerika Serikat bersiaga di sekitar Korea Utara," kata Andry dalam telekonferensi, Selasa, 4 Oktober 2022.

Tensi Geopolitik Global Makin Tinggi, Sri Mulyani Waspadai Dampaknya ke Harga Minyak Dunia

Andry menjelaskan, jika kita melihat perkembangan saat ini, faktor geopolitik semacam itu telah menjadi faktor yang sangat menentukan bagi perekonomian nasional, di samping adanya pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.

Dia bahkan mencontohkan saat Bank Mandiri menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2022 di awal Februari lalu, di mana terdapat sejumlah pertanyaan mengenai bagaimana dampak geopolitik apabila Rusia menyerang Ukraina. Saat itu, hampir semua yang hadir di MIF 2022 itu menyatakan dan meyakini bahwa Rusia tidak akan menyerang Ukraina.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

"Saat itu kita sama-sama meyakini agar jangan terlalu khawatir karena geopolitik dunia akan baik-baik saja," ujarnya.

Bank Mandiri Pusat

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Namun, ternyata di tengah Februari itu Rusia justru menyerang Ukraina, sehingga dari situlah semuanya berubah. Dari kejadian itu, lanjut Andry, kita bisa melihat situasi di mana faktor geopolitik di sepanjang tahun 2022 dan tahun 2023 mendatang, akan menjadi faktor yang relatif dominan.

Karena itu, dengan telah terciptanya sejumlah dampak ekonomi akibat serangan Rusia ke Ukraina yang telah dirasakan seluruh negara di dunia saat ini, kita harus meyakini bahwa jika saja pada pertengahan Februari itu Rusia tidak menyerang Ukraina, maka semuanya akan sangat berbeda saat ini.

Bank Mandiri Pusat

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Dia berandai-andai, kita bisa melihat bahwa ekspektasi inflasi di tahun 2022 ini tentu tidak akan setinggi saat ini. Kemudian, Andry mengatakan bahwa bisa saja kita akan melihat respons kebijakan ketat dari sejumlah bank sentral, tentu saja tidak akan agresif saat ini.

"Dan tentu saja kita akan melihat bahwa perekonomian global dan geopolitik global akan relatif baik-baik saja, sehingga kita bisa menikmati recovery perekonomian yang lebih panjang tanpa adanya gejolak dari faktor global maupun domestik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya