Gubernur BI: ISEF Hasilkan Omzet Rp 9,34 Triliun

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, pada business matching yang digelar dalam rangkaian Road to Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) 2022 sudah menghasilkan omzet sebesar Rp 9,34 triliun kepada para pesertanya.

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

“Rangkaian kegiatan Road to ISEF telah menghasilkan capaian yang Insya Allah penuh keberkahan. Kita lakukan business matching dan showcasing internasional yang diikuti lebih dari 372 ribu peserta dengan omzet yang dihasilkan mencapai Rp 9,43 triliun,” ujar Perry dalam Opening Ceremony ISEF, di Jakarta Convention Center, Kamis 6 Oktober 2022.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 6 Oktober 2022: Global Naik, Antam Amblas

Suku Bunga BI Naik, Apindo Ungkap 3 Tantangan Ini Hantui Pengusaha

Perry mengatakan, dalam ISEF 2022 memiliki tiga topik bahasan utama yaitu ekonomi syariah inklusif dalam hal ini diharapkan dapat menyejahterakan masyarakat, gaya hidup halal. Serta digitalisasi agar ekonomi-keuangan syariah Indonesia dapat bertaraf internasional tanpa meninggalkan masyarakat.

“Kita menghadirkan tiga hal spesial di ISEF kesembilan tahun 2022 ini, antara lain penyelenggaraan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) dimana ada 163 desainer yang kita hadirkan untuk 17 kegiatan dengan 1.256 karya,” ujarnya.

BI Bolsters Rupiah Stability with Interest Rate Hike to 6.25 Percent

Adapun Road to ISEF 2022 jelasnya, sudah dilakukan sejak April 2022 melalui tiga festival syariah. Dalam hal ini di Sulawesi Selatan, Aceh, dan Jawa Timur.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Selain itu, Perry menuturkan pemerintah saat ini juga tengah mengakselerasi sertifikasi halal di Indonesia melalui ISEF 2022. Hal itu dilakukan agar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mudah mendapatkan sertifikat halal.

Ekosistem global halal hub yang merupakan wadah pengembangan produk halal lokal berorientasi global juga terus diperkuat guna menjadikan Indonesia pusat rempah dan makanan halal dunia.

“Kami juga sudah mengadakan beberapa FGD (Focus Group Discussion) dan high level meeting dan sepakat untuk memperkuatnya, termasuk melalui pembuatan roadmap halal hub dan penguatan peran aggregator mendukung UMKM produk halal,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya