BI Perkirakan Inflasi Oktober Masih Didorong Harga Bensin

Petugas SPBU mengganti papan Harga BBM.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) memperkirakan, inflasi di pekan ke-II Oktober 2022 sebesar 0,05 persen secara bulan atau month to month (mtm).

Sri Mulyani Pede Inflasi Melandai di Kuartal-II 2024 Seiring Turunnya Harga Beras

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan mengatakan, sampai dengan minggu ke-II Oktober ini penyumbang inflasi tertinggi masih berasal dari bensin sebesar 0,05 persen mtm. Kemudian diikuti oleh tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen mtm.

"Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu II Oktober 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu kedua Oktober 2022 diperkirakan inflasi sebesar 0,05 persen (mtm)," kata Junanto dalam keterangannya, Jumat 14 Oktober 2022.

Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal

Logo Bank Indonesia.

Photo :
  • VivaNews/ Nur Farida

Selain bensin dan tarif angkutan dalam kota yang menyumbang inflasi di minggu ke-II Oktober angkutan antar kota, rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ke-II Oktober yaitu telur ayam ras sebesar -0,09 persen (mtm), cabai merah sebesar -0,08 persen (mtm).

Kemudian daging ayam ras sebesar -0,03 persen (mtm), cabai rawit sebesar -0,02 persen (mtm). Serta tomat dan minyak goreng masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya