Rupiah Terperosok ke Rp 15.467 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi, 17 Oktober 2022. Terpantau pukul 09.08 WIB, rupiah melemah sebesar 40 poin atau 0,30 persen ke posisi Rp 15.467 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.427 per dolar AS.

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, rupiah ditetapkan di angka Rp 15.390 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat ini dunia sedang dihadapkan dengan risiko yang semakin meningkat. Di mana perang di Ukraina terus memperburuk keamanan pangan global dan krisis gizi dengan harga energi, makanan, pupuk yang tinggi serta tidak stabil.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

"Guncangan harga telah mempengaruhi sebagian besar negara. Terutama negara-negara berkembang, dan negara pengimpor energi menghadapi beban tertinggi," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin 17 Oktober 2022.

Uang Rupiah dan Dolar AS. (Ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

Ibrahim melanjutkan, kebijakan moneter global yang cepat dari yang diantisipasi telah menciptakan ancaman bagi pemulihan ekonomi.

"Saya prediksi, situasi global akan tetap sulit di tahun 2022 dan mungkin dapat meluas hingga tahun 2023. Di samping itu banyak pengamat yang menuturkan tidak ada satu orang pun yang dapat meramalkan bagaimana kondisi ekonomi global ke depannya," jelasnya.

Menurutnya dengan situasi tersebut, pemerintah akan fokus kepada konsumsi masyarakat agar terus bisa berjalan dengan baik. Dalam hal ini dengan memberikan insentif yang lebih terutama berupa bantuan sosial (Bansos), BLT, subsidi pangan dan lainnya. Sebab konsumsi masyarakat 50 persen berpengaruh pada Produk Domestik Bruto (PDB).

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang Rp 15.410-Rp 15.460," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya