Inflasi Buat Rupiah Melemah Rp 15.590 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah melemah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 25 Oktober 2022. Terpantau pukul 09.10 WIB rupiah melemah sebesar 5 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 15.592 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.585 per dolar AS.

Rupiah Melemah Jelang Rilis Data Inflasi AS

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.590 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat ini pelaku pasar terus memantau perkembangan inflasi, setelah berbagai lembaga memproyeksi inflasi Indonesia tahun ini akan menyentuh di angka 6 persen-7 persen.

Bos LPS Ungkap Tabungan Valas Turun gegara Banyak Orang Ambil Keuntungan 

Baca juga: Kuatnya Perekonomian RI Jadi Sentimen Positif IHSG, Ini Rekomendasi Sahamnya

"Angka ini cukup tinggi, mengingat Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir berhasil menjaga inflasi 3 persen sampai 5 persen. Oleh karena itu, pentingnya kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah dan Bank Indonesia, guna untuk menjaga target inflasi akhir tahun di bawah 5 persen," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa 25 Oktober 2022. 

Tabungan Rakyat Menipis, LPS: Paling Parah di Bawah Rp 100 Juta

Ibrahim melanjutkan, meski demikian inflasi tersebut menandakan geliat pertumbuhan ekonomi karena permintaan meningkat sejalan dengan mobilitas masyarakat yang meningkat, dan akan menopang pertumbuhan ekonomi. Bahkan Indonesia jelasnya, akan menjadi negara yang mendapatkan keberuntungan, karena disaat negara lain ekonominya merosot dan mengalami stagnasi.

Rupiah Melemah

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Sementara Bank Indonesia (BI) dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas rupiah juga dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen.

Keputusan tersebut merupakan sebagai langkah front loaded, pre-emptive dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang 7 persen terlalu tinggi (overshooting) dan memastikan inflasi inti ke depan kembali pada sasaran.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp 15.560-Rp 15.630," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya