Sukses Digitalisasi Proses Bisnis, PGN Saka Efisiensi US$2,18 Juta Per Tahun

Ilustrasi Perwira PGN Saka.
Sumber :
  • Dok. PGN

VIVA Bisnis – PGN Saka sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina berhasil menghemat biaya bisnis hingga US$2,18 juta per tahun dari implementasi perangkat lunak sumber terbuka. Langkah ini juga bagian dari implementasi program 6G Holding Migas Pertamina yaitu go digital.

Jajaki Potensi Blok Migas Internasional, Pertamina Gandeng ENI

Terbaru, tim internal PGN Saka mengembangkan aplikasi Vessel Monitoring untuk memonitor pergerakan kapal di perairan sekitar Blok Pangkah dan Blok Muriah. Inisiatif ini diambil untuk mencegah terjadinya insiden maupun kecelakaan fatal di fasilitas lepas pantai yang dioperasikan PGN Saka.

“Sistem Vessel Monitoring menyuguhkan data secara real-time selama 24 jam dalam seminggu dan mampu menghemat biaya hingga US$2,18 juta per tahun, dibanding biaya yang dikeluarkan apabila melakukan monitoring secara konvensional dengan menggunakan kapal patroli,” ungkap Direktur Utama PGN Saka, Avep Disasmita dalam keterangannya, dikutip Jumat 25 November 2022.

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

Baca juga: Jurus Pemerintah Atasi Oversupply Listrik Sebesar 6,3 GW

Avep mengungkapkan transformasi yang diterapkan oleh PGN SAKA, dapat menjadi solusi bagi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Sebab, PGN Saka telah menjalan transformasi digital sejak 2013 dan dalam delapan tahun terakhir, lebih dari 100 aplikasi dan inisiatif digital telah diciptakan dan dikembangkan untuk mempermudah proses kegiatan eksplorasi dan produksi.

Lindungi Diri Lewat Aplikasi

Selain itu, lanjut Avep, transformasi digital yang dilakukan PGN Saka juga dilakukan untuk mendukung Sistem Operasi Terpadu (SOT) yang diimplementasikan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ke seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). SOT mampu meliput kegiatan operasi mulai dari produksi harian (minyak, gas, dan LPG), financial report, daily drilling report, dan sebagainya.

Kemudian, dalam mendukung sistem tersebut, PGN Saka mengaplikasikan E-MBER (Electronic Maintenance Brief Report) pada 2019, ATG (Automatic Tank Gauge) pada 2020, dan PIMS (Production Integrated Monitoring System) pada 2020.

Digitalisasi juga sangat membantu PGN Saka dalam melakukan eksplorasi sumur baru, sehingga PGN Saka mengembangkan SWORDS 1.0. Sebelumnya, dibutuhkan waktu 4-5 minggu untuk meninjau sumur-sumur potensial dan melibatkan banyak SDM karena dilakukan secara manual.

“SWORDS 1.0 diciptakan tahun 2018 untuk otomisasi baru menggunakan teknologi analitik data. Sistem ini membuat proses 190 review sumur dalam seminggu lebih cepat 90 persen, mengurangi proses review di hari kerja sebanyak 90 persen, dan struktur daya yang lebih baik untuk digunakan di masa-masa mendatang,” tutur Avep.

“Kami juga akan terus mengembangkan SWORDS (Saka Well Opportunity Register, Define & Selection) 2.0 untuk automasi pembaruan dan analitis data sumur yang semuanya dilakukan oleh internal perusahaan.”

PGN lakukan gasifikasi pembangkit listrik.

Photo :
  • Dok. PGN

Menurut Avep, penggunaan teknologi open source untuk pengembangan aplikasi berbasis proses bisnis membawa keuntungan bagi perusahaan tidak hanya dari segi efisiensi kegiatan operasi, tetapi juga efisiensi biaya. “Proses pengembangan aplikasi menjadi lebih singkat dan efisien karena kita tidak dihadapkan pada skema yang kompleks untuk mendapatkan lisensi,” katanya.

Ke depan, PGN Saka akan terus mengadopsi perangkat lunak sumber terbuka melalui pengembangan aplikasi secara bertahap demi meningkatkan efisiensi proses bisnis dan operasi. PGN Saka juga berencana membentuk Ruang Kolaborasi (Collaboration Room) di 2023 sebagai sentra aplikasi digital dari seluruh entitas di internal perusahaan.

Tranformasi digital yang diterapkan oleh PGN SAKA juga diharapkan mampu menopang peningkatan kinerja, sehingga akan meningkatkan kinerja konsolidasi PGN Subholding Gas Group.

Perlu diketahui, PGN Saka mengelola produksi Blok Pangkah, Ketapang, Fasken, Bangkanai, Muriah, dan Muara Bakau. Dalam mendukung pertumbuhan kinerja, PGN Saka melanjutkan investasi pada eksplorasi baru dan pengembangan lapangan terutama asset di Pangkah dan Muriah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya