Aplikasi Ini Bikin 'Happy'

Ilustrasi aplikasi.
Sumber :
  • The APP Company

VIVA Tekno – Perkembangan digitalisasi sangat cepat sejak pandemi Covid-19. Meski begitu, perusahaan tetap harus selektif dan tepat guna pemanfaatannya dalam mendukung pertumbuhan bisnis.

Gubernur BI Ungkap Tujuan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025-2030

Untuk meningkatkan layanan konsumen dengan digitalisasi sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen, perusahaan pembiayaan atau multifinance WOM Finance kini memiliki aplikasi Kawan – platform mobile berbasis Android yang merupakan bentuk respons dari perubahan perilaku konsumen dan memenuhi kebutuhan finansial yang sudah beralih ke layanan digital.

Platform yang diluncurkan pada akhir Februari 2022 itu diyakini sangat bermanfaat bagi konsumen melalui fitur-fitur yang dapat dinikmati. Mulai dari kemudahan mengakses profil kontrak konsumen sampai melakukan simulasi dan pengajuan pembiayaan serta men-track-nya.

3 Kali Bos Microsoft Satya Nadella ke Indonesia, Semuanya Ketemu Jokowi

Aplikasi Kawan dinilai sejalan dengan misi perusahaan, yaitu mengutamakan kepuasan konsumen dan mitra kerja lainnya serta membangun infrastruktur berbasis teknologi informasi untuk melaksanakan proses yang cepat dan mudah. Setelah berjalan dua tahun, bagaimana perkembangan platform ini?

Direktur WOM Finance Njauw Vido Onadi mengatakan jika saat ini aplikasi Kawan sudah diunduh atau download sebanyak 200 ribu dengan 70 ribu pengguna aktif. Untuk itu, platform ini ke depannya akan didorong sebagai pendamping konsumen.

Begini Pandangan Mayoritas Perusahaan di Indonesia soal AI

"Kami sangat happy dengan perkembangan aplikasi Kawan. Jadi, sekarang dilakukan penetrasi untuk membantu konsumen seperti kemudahan mengajukan pinjaman, cek cicilan hingga melakukan pembayaran," kata dia kepada VIVA Tekno.

Konsumen / digitalisasi.

Photo :
  • Fintech2Bank

Konsumen / digitalisasi.

Photo :
Bukan itu saja. Dalam era di mana teknologi terus berkembang pesat, kecerdasan buatan (
artificial intelligence
/
) telah menjadi salah satu inovasi paling mengubah permainan.

Menurut laporan riset International Data Corporation (IDC), Asia Pasifik berada di garis depan revolusi AI, di mana belanja teknologi ini akan meningkat dua kali lipat dalam tiga tahun, dari US$9,8 miliar pada 2023 menjadi US$18,6 miliar di 2026.

Asal tahu saja, AI punya potensi untuk merevolusi berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor finansial. Njauw Vido Onadi mengakui bahwa kecerdasan buatan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Akan tetapi, ia memastikan WOM Finance belum ada rencana untuk menerapkannya.

"Melihat perkembangannya, terutama ChatGPT, sungguh luar biasa. Tapi, kami baru sebatas mengamati," ungkapnya singkat. Sebagai informasi, WOM Finance telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/LB) pada akhir Maret 2024.

Salah satu keputusannya menyetujui pembagian dividen tunai sebesar 30 persen dari laba bersih atau setara Rp70,92 miliar atau sebesar Rp20,37 per saham. Soal kinerja, total penyaluran pembiayaan mengalami kenaikan 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau dari Rp4,58 triliun menjadi Rp5,84 triliun.

Sementara laba bersih mencapai Rp236,41 miliar atau naik 19,64 persen dari Rp197,6 miliar. Anak usaha Maybank Group ini juga berhasil mencatatkan Return on Assets (ROA) sebesar 5,04 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 14,97 persen, serta nonperforming financing (NPF) Gross sebesar 2,08 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya