Pertamina Uji Coba Penggunaan QR Code untuk Beli BBM Solar Subsidi, Tepatkah?

Uji coba pembelian pertalite dan solar pakai aplikasi MyPertamina di Sumbar
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA Bisnis – PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Trading and Commercial Pertamina melakukan uji coba secara penuh pengaturan penjualan BBM bersubsidi jenis Solar agar tetap sasaran. Ujicoba dilakukan dengan mekanisme penggunaan QR Code untuk produk Solar Subsidi per Kamis, 1 Desember 2022.

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Lalu apakah kebijakan ini dibilang tepat saat ini?

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyambut positif inisiatif Pertamina yang mulai penggunaan QR Code dalam pendistribusian Solar bersubsidi. Melalui penerapan ini diharapkan terlihat perubahan pola distribusi BBM bersubsidi menjadi lebih tepat sasaran.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

"Langkah ini cukup positif, sebagai lanjutan dari arah kebijakan subsidi yang akan lebih tepat sasaran ke depan dari pemerintah," kata Josua kepada media, pada Jumat 2 Desember 2022.

Baca juga: Sri Mulyani Prediksi Tingginya Suku Bunga Jadi Tantangan RI di 6 Bulan Pertama 2023

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

Dengan kebijakan ini, lanjut Josua, Pertamina jadi motor perubahan pemberian subsidi secara perlahan yang tidak lagi diberikan kepada nilai barang, namun diarahkan kepada penerima yang sudah terseleksi. "Dengan demikian, subsidi yang diberikan oleh pemerintah akan lebih tepat sasaran kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah," jelas dia.

Kemudian, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan uji coba pengaturan penjualan Solar bersubsidi oleh Pertamina memang seyogyanya dilakukan. Selain menguji keandalan sistem, juga memastikan keandalan pelayanan.

“Jangan nanti malah mengganggu pelayanan ketika betul-betul diterapkan, keandalan sistem harus betul-betul diuji untuk mendukung pelayanan pengisian BBM masyarakat,” kata Tulus.

Menurut Tulus, upaya pengendalian pendistribusian BBM bersubsidi tidak bisa ditawar lagi. Pengendalian bbm bersubsidi adalah hal rasional dan wajib dilakukan. “Ini agar terdeteksi siapa sesungguhnya pengguna BBM bersubsidi tersebut," ujarnya.

BBM subsidi jenis Bio Solar

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Perlu diketahui, uji coba penerapan Subsidi Tepat secara menyeluruh/full cycle untuk produk Solar Subsidi dilakukan per Kamis, 1 Desember 2022. Uji coba akan diterapkan di 11 Kota/Kabupaten antara lain Kab. Pandeglang, Kab. Ciamis, Kab. Kuningan, Kab. Jepara, Kab. Cilacap, Kab. Wonogiri, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Lumajang, Kota Banjarmasin, dan Kota Payakumbuh

Uji coba penerapan Subsidi Tepat dilakukan untuk melihat kesiapan infrastruktur digital serta kesiapan pengawas dan operator SPBU dalam mengimplementasikan mekanisme full cycle Subsidi Tepat. Uji coba penerapan Subsidi Tepat secara menyeluruh adalah penerapan Scan QR untuk transaksi Solar subsidi

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), Saleh Abdurrahman mengungkapkan langkah Pertamina yang bakal memperluas cakupan serta peningkatan kualitas uji coba sangat baik demi memastikan sistem baru tersebut bisa diaplikasikan, baik oleh petugas di lapangan maupun masyarakat.

Dia optimistis uji coba bisa berjalan lancar. "Kami support Pertamina dan sudah ada contoh di beberapa daerah sebelumnya berjalan baik," kata Saleh.

Pendaftaran MyPertamina.

Photo :
  • Andri Mardiansyah/ VIVA.

Adapun bagi masyarakat yang sudah mendapatkan QR Code atau sudah terdaftar di website Subsidi Tepat, akan dilayani pembelian Solar subsidi dengan volume sesuai dengan SK BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 yakni:

  1. Roda 4 Pribadi maksimal 60 liter per hari
  2. Roda 4 Angkutan Barang dan Umum maksimal 80 liter per hari
  3. Roda 6 Angkutan Barang dan Umum maksimal 200 liter per hari.

Sedangkan masyarakat yang belum memiliki QR Code/belum terdaftar akan tetap dilayani pembelian Solar subsidi namun dengan volume yang diatur yakni maksimal 40 liter/hari. QR Code juga tidak wajib menggunakan handphone atau gadget, QR Code dapat di print dan dibawa ke SPBU.

Pertamina juga menyediakan bantuan pendaftaran yang tersebar di SPBU yang berada di wilayah uji coba agar masyarakat mudah untuk melakukan pendaftaran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya