Jelang Libur Nataru, Menteri PUPR: Operasional Tol 2.578 Km, Jalan Nasional 46.690 Km

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jalur Pansela, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA/Rosikin

VIVA Bisnis – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memastikan, operasional jalan tol sudah mencapai 2.578 km dan jalan nasional (non-tol) mencapai 46.690 km, guna mendukung lalu lintas pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

"Panjang jalan tol yang sudah operasional di Indonesia adalah 2.578 km dan panjang jalan nasional (non-tol) adalah 46.690 km dengan kondisi kemantapan 91,8 persen," kata Basuki dalam telekonferensi di Raker Komisi V DPR RI, Selasa 13 Desember 2022.

Baca juga: Pemerintah Mau Impor Beras, Ganjar Ngotot Jangan Dulu

Menhub dan Menkes Ikut Pindah ke IKN Juli 2024, Basuki: Menkeu Belum 

Basuki mengatakan, secara umum kesiapan infrastruktur jalan dalam mendukung arus mudik Nataru 2023, sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini juga didukung dengan penambahan ruas tol beroperasi pada tahun ini, dan jalan tol yang dioperasikan secara fungsional untuk mendukung kelancaran libur Nataru khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera. 

"Insya Allah jalan sudah lebih bersih dari sebelumnya, dengan dilakukan peningkatan kualitas dan estetika. Khususnya di jalan tol, melalui beautifikasi di 66 ruas tol dengan total panjang 1.405 km," ujarnya.

Progres Pembangunan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 Capai 83,85 Persen

Basuki menjelaskan, untuk penambahan ruas tol operasi di Pulau Jawa, hingga November 2022 yakni Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan, 11,4 km), Tol Cibitung-Cilincing (Seksi 2 dan 3 Telaga Asih-Gabus Indah-Taruma Jaya, 24,4 km), dan Tol Serpong-Balaraja (Seksi 1 Serpong-CBD, 3,9 km) sudah operasi.

Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Photo :
  • Kementerian PUPR.

Kemudian ada juga Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Seksi 1 A dan Koneksi Jalan Tol Wiyoto Wiyono Sisi Timur, dan Off Ramp Jatiwaringin 2 km).

"Secara keseluruhan, jalan tol di Pulau Jawa yang operasional sepanjang 1.670 km, dengan di lengkapi Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) sebanyak 88 TIP terdiri dari 53 TIP tipe A, 29 TIP tipe B, dan 6 TIP tipe C," kata Basuki. 

Selanjutnya, untuk mendukung kelancaran lalu lintas Nataru di Pulau Jawa, juga dioperasikan secara fungsional jalan tol yang telah selesai kontruksi. Diantaranya yakni Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Seksi 2 dan 3 Ranca Kalong-Sumedang, Sumedang–Cimalaka, 21 km), Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna-Kayuringin-Ujung, 4,8 km), Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (Tahap 1 Junction Wringanom, 7,4 km), dan Tol Semarang Demak (Seksi 2 Sayung-Demak, 16,31 km).

"Ini sangat membantu untuk mengatasi kemacetan antara Semarang-Demak, termasuk selesainya penggantian jembatan Callender Hamilton di antara Semarang-Demak yang sudah kita operasikan secara fungsional sejak 18 November yang lalu," ujarnya.

Kondisi Jalur Pansela di Wonogiri, Jawa Tengah.

Photo :
  • VIVA/Kurnen Permana Putra

Diketahui, untuk jalan nasional (non-tol) di Pulau Jawa yang siap digunakan yakni sepanjang 5.026 km. Terbagi atas Jalan Lintas Utara Jawa 1.341 km (mantap 92 persen), Jalan Lintas Tengah Jawa 1.197 km (mantap 94 persen), Jalan Lintas Selatan Jawa 888 km (mantap 97 persen), dan Jalan Pantai Selatan Jawa 1.599 km (mantap 93 persen).

Persiapan Nataru 2023 di Pulau Jawa juga difokuskan pada infrastruktur jalan terdampak bencana, antara lain penimbunan pada jalan longsor akibat Erupsi Gunung Semeru di Ruas Jalan Nasional Probolinggo-Lumajang-Turen KM 59+300.

Lalu, penanganan longsor Jalan Batas Kabupaten Pacitan-Jarakan di Kabupaten Trenggalek, dan penanganan jalan tertutup longsor akibat Gempa Cianjur di Jalan Akses Cipanas-Cugeneng-Cianjur dan Jalan Mangunkerta Kecamatan Cugenang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya