Saham Garuda Indonesia Kembali Diperdagangkan di BEI, Begini Respons Erick Thohir

Garuda Indonesia.
Sumber :
  • Dok. Garuda Indonesia

VIVA Bisnis – Saham emiten maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia (GIAA) kembali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 3 Januari 2023. Itu terjadi setelah terakhir kali diperdagangkan pada 17 Juni 2021 silam.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Kinclong, Kinerja Bank Papan Atas Siapa yang Jadi Juara?

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, perdagangan saham GIAA itu merupakan pertanda baik, dan menjadi salah satu bukti kepercayaan serta apresiasi publik terhadap upaya-upaya restrukturisasi Garuda Indonesia.

"Langkah-langkah restrukturisasi dan pemenuhan seluruh syarat perjanjian perdamaian merupakan kabar menyegarkan bagi kita semua. Kami berharap, itu akan menjadi pijakan bagi investor untuk terus menanamkan modalnya di GIAA," kata Erick, Selasa, 3 Januari 2023.

Pertamina Geothermal Energy Cetak Laba Bersih US$47,49 Juta Kuartal I-2024

Menteri BUMN, Erick Thohir.

Photo :
  • Istimewa

Dia menambahkan, transformasi Garuda Indonesia semakin baik terlihat. Mulai dari manajemen, keuangan, bahkan hingga pelayanan. "dan akan terus meningkatkan kualitasnya agar Garuda bisa terbang lebih tinggi," ujarnya.

Melonjak 52,93 Persen, Mayora Indah Raih Laba Bersih Rp 1,11 Triliun Kuartal I-2024

Saham GIAA Capai ARA

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Diketahui, pada perdagangan hari ini, Selasa, 3 Januari 2023, saham GIAA langsung menembus batas atas (Auto Reject Atas/ARA) pada posisi Rp 224 per lembar saham.

Posisi harga itu membuat maskapai kelas premium ini bertengger dengan peningkatan harga sejak dibuka perdagangan dan memberikan cuan bagi pemegangnya di level 9,8 persen. Dibuka di level Rp 204 per lembar saham, GIAA sempat tertekan hingga menyentuh level terendah pagi tadi di Rp 190 per lembar saham.

Pemberhentian perdagangan GIAA terjadi karena saham ini disuspensi sejak 18 Juni 2021. Dengan demikian, GIAA sempat berhenti diperdagangkan selama 16 bulan. 

Pada akhir Pekan lalu, Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan, pencapaian langkah-langkah strategis itu merupakan bagian dari restrukturisasi terbesar dan terkompleks, dalam sejarah korporasi di Indonesia.

"Seluruh rangkaian pemenuhan kewajiban homologasi selesai dilaksanakan kemarin, setelah right issue tuntas, termasuk partial debt to equity conversion, dan ditutup dengan penerbitan Sukuk tranche baru mengganti Sukuk lama yang di-restuctured. May Garuda fly high again, this time with sustainability and profitability," ujar Erick.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya