Dikonversi ke Listrik, Ini Kriteria Motor BBM yang Dapat Subsidi Rp 7 Juta

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, membeberkan apa saja kriteria motor mesin berbahan bakar minyak (BBM) yang akan mendapat subsidi sebesar Rp 7 juta per unit, saat dikonversi menjadi motor listrik.

Ternyata Gak Semua Orang Bisa Konversi Motor Listrik Gratis

"Pertama, usia motor yang hendak dikonversi tidak lebih dari 10 tahun, atau sekitar 7-10 tahun," kata Dadan dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 31 Januari 2023.

Dia menambahkan, Kementerian ESDM juga akan membuat ketentuan terkait batasan baterai dan motor penggerak, dari kendaraan yang akan dikonversi. Hal itu akan dijadikan sebagai syarat selanjutnya, dari motor konversi yang akan mendapat subsidi Rp 7 juta tersebut.

Ikut Konversi Motor Listrik Gratis Ujung-ujungnya Disuruh Bayar

Motor listrik Viar N1 dan N2

Photo :
  • Dok: Viar

"Syarat berikutnya, kami akan batasi juga motor penggerak dan baterainya, di mana batas atas motor penggerak antara 3 kW dan 5 kW. Sehingga motor-motor kecil yang seperti sepeda itu tidak akan kami konversi," ujarnya.

Kementerian PPPA: Korban Kekerasan Seksual Tidak Boleh Di-pingpong

Dengan demikian, motor hasil konversi itu nantinya akan setara dengan motor berbahan bakar fosil, dengan kapasitas mesin antara 100-125 cc. Selain itu, ketentuan lainnya yakni bahwa motor tersebut nantinya hanya bisa menggunakan baterai litium dengan kapasitas 1,2-1,5 kWh.

Tujuannya yakni supaya populasi motor terbanyak lah yang akan menjadi target dari upaya konversi tersebut.

"Supaya populasi motor terbanyak lah yang bisa kami sasar dari program konversi ini," kata Dadan.

Motor listrik Honda EM1e debut di Eropa

Photo :
  • Electrek

Dia menegaskan, nantinya siapa pun dapat mengikuti program konversi motor listrik ini, supaya pemerintah dapat mempercepat peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan yang murni menggunakan baterai.

Setelah dikonversi, lanjut Dadan, nantinya mesin-mesin asli yang sudah dicopot dari tiap motor konversian tersebut, juga akan dihancurkan supaya tidak digunakan kembali.

"Karena kan kalau motor sudah dikonversi nantinya dia pasti tidak pakai BBM lagi, maka mesinnya akan dihancurkan. Kami berupaya menghindari agar mesinnya itu tidak dipakai lagi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya