- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi, 6 Februari 2023. Terpantau pukul 09.15 WIB rupiah melemah sebesar 111 poin atau 1,01 persen ke posisi Rp 15.005 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 14.894 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 14.898 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah hari ini. Hal itu karena hasil data tenaga kerja AS yang menunjukkan pertumbuhan.
"Hasil data tenaga kerja non farm payroll AS bulan Januari yang memperlihatkan pertumbuhan lapangan pekerjaan lebih dari dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. Masih akan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah hari ini," ujar Ariston kepada VIVA Senin, 6 Februari 2023.
Ariston menilai, data tersebut sangat di luar ekspektasi pasar. Sebab pasar memperkirakan pertumbuhan akan lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.
"Situasi ketenagakerjaan yang bagus memberikan ruang bagi Bank Sentral AS untuk melakukan pengetatan moneter lanjutan tahun ini," jelasnya.
Selain itu kata Ariston, situasi ketenagakerjaan yang bagus juga masih akan memicu inflasi AS karena naiknya permintaan barang-barang, akibat naiknya daya beli masyarakatnya. Itu juga memberikan alasan bagi the Fed untuk menaikan suku bunga acuannya.
Sementara dari dalam negeri lanjut Ariston, rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2022 akan menahan pelemahan rupiah. Dalam hal ini bisa terjadi jika pertumbuhan ekonomi ada di atas ekspektasi atau di kisaran 5 persen.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke kisaran Rp 15.000, dengan potensi support di sekitar Rp 14.880," ujarnya.