Kritik Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2022, Indef Ingatkan Dampaknya di Awal 2023

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 yang secara akumulatif mencapai sebesar 5,31 persen,. Itu tercatat mengalami perbaikan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang hanya sebesar 3,69 persen.

"Tapi yang perlu kita ingat adalah bahwa di kuartal IV-2022 terjadi penurunan yang sangat luar biasa, di mana pertumbuhan ekonomi nasional hanya 5,01 persen," kata Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, dalam telekonfrensi, Selasa, 7 Februari 2023.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Ia melanjutkan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,45 persen secara year-on-year (yoy) pada kuartal II-2022, dan tumbuh 5,72 persen (yoy) pada kuartal III-2022. Sehingga, dengan pertumbuhan yang cuma 5,01 persen di kuartal IV-2022, Ahmad menilai bahwa hal itu akan memberikan dampak yang lebih besar terutama di kuartal I-2023.

"Di mana beberapa hal menjadi catatan penting, yang saya kira telah terjadi dan masih akan berlanjut," ujarnya.

Dampak pertama yakni berkaitan dengan inflasi di bulan Januari 2023 yang masih tinggi, yakni di atas 5 persen. Kemudian juga pada konsumsi masyarakat yang masih sangat berdampak, karena di kuartal IV-2022 hanya tumbuh sekitar 4,9 persen.

"Dan juga beberapa efek kenaikan harga BBM yang masih terasa sampai saat ini," kata Ahmad.

Halaman Selanjutnya
img_title