Penjelasan Bahlil soal Heboh LG Hengkang dari Proyek Baterai Listrik RI

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Kerja sama antara PT Indonesia Battery Corporation (IBC) dan konsorsium LG Energy Solution (LGES), dalam proyek patungan pabrik baterai listrik yang mencakup penghiliran prekursor, katoda, sel baterai, hingga daur ulang baterai, disebut-sebut tengah bermasalah. Hal itu karena LGES dikabarkan menarik diri dari rencana itu, sehingga proyeknya disebut mandek.

Saat dikonfirmasi kepada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dia pun dengan tegas membantah hal tersebut. 

"Jadi empat hari lalu kita rapat dengan LG, saya tegaskan bahwa proses tentang LG (di proyek baterai listrik) tidak ada perubahan sedikit pun, tetap jalan," kata Bahlil dalam telekonfrensi, Kamis, 16 Februari 2023.

Bahlil mengaku heran dengan merebaknya kabar mengenai hengkangnya LG dari proyek kerja sama baterai listrik tersebut. Bahkan, dia mengaku sampai harus menghubungi Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, guna mempertanyakan kabar tersebut.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

"Saya juga bingung mengapa banyak orang bilang LG akan keluar dari IBC? Saya sudah cek dirutnya, dan dia bilang dia tidak bermaksud ngomong begitu. Dirutnya itu enggak bilang bahwa itu keluar," ujar Bahlil.

Meski demikian, Bahlil mengakui bahwa di dalam konsorsium LG Energy Solution (LGES) itu sendiri, kabarnya memang tengah ada perubahan internal. "Mereka memang melaporkan ada perubahan dikonsorsium, yang tadinya 4 sekarang jadi 5 (anggota). Karena mereka kan terintegrasi dari mining, smelter, hingga baterai cell. Itu aksi korporasi biasa," kata Bahlil.

Halaman Selanjutnya
img_title