Genjot Ekspansi Global, PIS Berlayar ke 22 Rute Internasional

Kapal Pertamina International Shipping.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA Bisnis – Hingga awal tahun 2023, PT Pertamina International Shipping (PIS) telah berhasil menempuh 22 rute internasional, guna menggenjot upaya ekspansi di pasar global. Pertamina International Shipping (PIS) telah berhasil menempuh 22 rute internasional, guna menggenjot upaya ekspansi di pasar global.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

Direktur Utama PIS, Yoki Firnandi memaparkan, secara keseluruhan kapal-kapal PIS telah berlayar di 5 benua dunia, mulai dari Asia, Australia, Amerika, Eropa, hingga Afrika. 

“Ini sejalan dengan aspirasi pemegang saham untuk dapat meningkatkan penguasaan non-captive market, di mana salah satu upaya untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan tindakan agresif sebagai pelaku bisnis pelayaran global,” kata Yoki dalam keterangannya, Senin, 17 April 2023.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Pertamina International Shipping.

Photo :
  • Dokumentasi PIS.

Dia pun merinci rute-rute yang telah ditempuh PIS, antara lain yakni Australia, Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, Hong Kong, China, Bangladesh, India, UEA, Arab Saudi, Mesir, Aljazair, Nigeria, Afrika Selatan, Denmark, Portugal, Yunani, Korea, Jepang, Spanyol, dan USA. 

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Yoki memastikan, rute-rute ini telah meningkat dari sebelumnya 18 rute pada 2022, seiring dengan penambahan kapal milik PIS yakni Gas Antasena, PIS Prolific, dan Pertamina Gas Amaryllis. “Dengan penambahan rute dan armada ini, market PIS juga mengalami peningkatan menjadi 12 persen. Ke depannya diharapkan akan semakin meningkat dengan pembukaan kantor cabang PIS di Dubai,” ujarnya. 

Saat ini, PIS telah mengoperasikan sebanyak 357 kapal tanker, dengan 96 kapal milik dan juga mengoperasikan 6 terminal strategis. Dengan besarnya jumlah operasional kapal tanker itu, PIS menargetkan akan menguasai pasar kapal angkutan migas di kawasan Asia Tenggara itu.

"Di mana saat ini kapal kita banyak yang bermain di Wilayah Indonesia, kita akan meluncur ke luar. Tentunya ini ada syarat dan juta akan meningkatkan standar operasional kapal kita, sekaligus kapal yang kita sewa," kata Yoki.

Seiring dengan target tersebut, PIS menargetkan penambahan armada kapal milik menjadi 130 unit pada tahun 2025, serta target pendapatan mencapai US$ 4 miliar. Untuk tahun ini, PIS berencana menambah sebanyak 12 hingga 14 kapal. Penambahan kapal ini menurutnya juga dipicu karena target perusahaan untuk bisa lebih berkembang, sehingga harus agresif dalam berinvestasi, salah satunya adalah pembelian pengadaan kapal.

Demi mendukung rencana tersebut, perusahaan akan meningkatkan modal belanja (capital expenditure/ capex) menjadi US$ 300 juta untuk pembelian kapal. Kapal-kapal baru ini akan menjadi aset utama PIS dalam penguasaan pasar global, tentunya dengan tetap mengacu pada regulasi bisnis pelayaran yang berlaku.

"Pasar global sangat terbuka untuk dijajaki, dan ini menjadi salah satu cara untuk PIS dalam meningkatkan pendapatan usaha serta menciptakan legacy bagi keberlanjutan bisnis Pertamina Group," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya