Singapura Jadi Perantara Investor Masuk ke RI, Menteri Bahlil Ungkap Alasannya

Patung Merlion di Singapura.
Sumber :
  • U-Report

Jakarta  Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengakui sampai saat ini masih banyak investor yang menggunakan negara-negara perantara untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satunya adalah Singapura.

Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 Miliar, Sindikat Manipulasi Data Email Dicokok

Dia pun menjelaskan alasan kenapa Singapura kerap dipilih oleh para investor, untuk menjadi semacam hub sebelum mereka mulai berinvestasi di Indonesia. Bahlil menyebut itu terjadi karena sebagian investor masih beranggapan bahwa Indonesia belum memiliki financial center yang mumpuni, yang setara dengan kualitas yang dimiliki Singapura atau bahkan Malaysia.

"Ternyata katanya financial center kita belum sebaik Lagoon dan Singapura," kata Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

Menteri

Photo :
  • 1487196

Hal-hal seperti ini yang diakui Bahlil, turut menjadi pertimbangan bagi sebagian kalangan investor sebelum memutuskan untuk menanamkan investasinya di Tanah Air.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh, BI Pede Pertumbuhan Sepanjang 2024 di 5,5 Persen

"Jadi memang masih banyak negara-negara lain yang masuk (investasi) ke Indonesia, yang menjadikan negara di Asia Tenggara sebagai hub," ujar Bahlil.

Bahlil Usul Financial Center Dibangun di IKN

Presiden

Photo :
  • 1469891

Karena itu, Bahlil mengatakan, supaya para investor tidak lagi menjadikan Singapura atau bahkan Malaysia sebagai hub atau perantara, maka setidaknya Indonesia harus membangun financial center setara dengan yang dimiliki oleh Singapura. Ia mengusulkan, itu bisa dibangun misalnya di IKN Nusantara.

"Kemarin di Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023, kami sudah mengakomodir untuk ditempatkan financial center IKN itu sama dengan Singapura dan Lagoon. Pajaknya kecil sekali," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya Bahlil bahkan sempat mengancam untuk mengurangi insentif bagi para investor, yang menggunakan negara-negara perantara sebelum menanamkan investasinya di Indonesia.

"Saya tahu ini sebagian uang China masuk lewat Singapura dulu baru ke Indonesia. Nanti ke depan kalau tidak ada yang masuk langsung, insentifnya tidak akan kita berikan secara maksimal," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya